Air merupakan kebutuhan utama bagi makhluk hidup. Tanpa disadari air yang kita gunakan dalam sehari bisa mencapai ratusan liter, dimulai dari air yang digunakan untuk mandi, mencuci dan juga makanan yang dibeli seperti daging yang mengandung banyak air. Semakin menipisnya persediaan air, membuat sebagian orang berpikir bagaimana caranya agar anak cucu kita masih bisa menikmatinya di kemudian hari.

 

Saat ini masyarakat masih berpikir bahwa air itu dengan mudah di dapat dan gratis. Bila tidak ada teknologi dan investasi baru, peningkatan kebutuhan air untuk pertanian tidak daat dipenuhi, akibatnya peningkatan produksi pangan tidak bisa dilakukan. Saat ini sektor pertanian menggunakan air paling banyak.

 

Terkait dengan hal tersebut, mengharuskan kita untuk mulai memikirkan cara bagaimana usaha menghemat air. Munculnya konsep air virtual berawal dari pemikiran seperti itu. Konsep air virtual pertama kali dicetuskan oleh Tony Allan dari University of London pada awal tahun 90’an.

 

Air nyata/absolut(virtual water) dapat didefinisikan sebagai pengukuran jumlah air yang digunakan dalam proses produksi dari suatu suatu komoditi hasil produksi pertanian ataupun industri. Sedangkan konsep air virtual memungkinkan untuk membuat analisa pengaruh pola konsumsi pada penggunaan air. Analisa tersebut menghasilkan apa yang dikenal dengan istilah air tapak (water footprint) suatu negara.

 

Water footprint atau biasa disebut tapak air merupakan konsep yang digunakan untuk mengukur jumlah air yang dipergunakan oleh seseorang, suatu komunitas dan bisnis tertentu atapun yang digunakan oleh seseorang untuk menghasilkan suatu produk barang ataupun jasa. Konsep ini pertama kali dicetuskan oleh Prof.A.Y Hoekstra di tahun 2002. Konsep ini meliputi dimensi waktu dan ruang yang berkaitan  dengan kapan dan dimana air itu digunakan. Water footprint saat ini telah berkembang menjadi alat analisis yang digunakan untuk mengarahkan perumusan kebijakan ke arah isu-isu mengenai keamanan air dan penggunaan air yang berkelanjutan dimana dapat membantu memahami bagaimana cara mencapai keberlanjutan dan pemerataan dalam penggunaan sumber daya air.

 

Diharapkan dengan berkembangnya konsep ini, pemerataan penggunaan sumber daya air dapat terjadi dan masalah kelangkaan air dapat teratasi.

  • Superman

Share this Post