Rabu, 23 Agustus 2017 Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso hadir menyaksikan penandatangan paket pekerjaan pembangunan jaringan irigasi untuk Daerah Irigasi (DI) Malunda di kantor Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III, Palu. Penandatangan kontrak tersebut turut dihadiri oleh Kepala BWS Sulawesi III Yusuf M. Tambing, penyedia jasa dan para pegawai di lingkungan BWS Sulawesi III.

 

Dalam sambutannya, Imam menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal Sumber Daya Air punya target membangun 1 juta hektar dan rehabilitasi 3 juta hektar jaringan irigasi sampai dengan 2019 nanti. Hal ini merupakan bagian dari program Nawacita yaitu untuk mewujudkan kedaulatan pangan. “Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menunjang peningkatkan produksi pertanian adalah dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur irigasi sebagaimana layaknya irigasi teknis dalam suatu DI yang terdiri dari bendung sebagai sumber air dan jaringan irigasi sebagai penyuplai air ke sawah, serta bangunan pelengkap lainnya. Melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)/Balai Wilayah Sungai (BWS), pekerjaan untuk pembangunan dan rehabilitasi ini pun terus digenjot,” tutur Imam menjelaskan.

 

Bendung pada Daerah Irigasi Malunda telah dibangun sejak tahun 2013 dan selesai pada 2016. Untuk memenuhi syarat irigasi teknis maka perlu dibangun pula jaringan irigasi dan bangunan pelengkap lainnya. Dalam penjelasannya, Kepala BWS Sulawesi III Yusuf M. Tambing menambahkan, Daerah Irigasi Malunda merupakan kewenangan Pemerintah Daerah karena luasan area cakupannya hanya 1.121 hektar, namun atas permintaan Pemerintah Daerah yang disampaikan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, akhirnya pekerjaan pembangunan ini pun diambil alih oleh BWS Sulawesi III sebagai bentuk sinergisitas antara Pemeritah Pusat dan Pemerintah Daerah.

 

Lokasi kegiatan pekerjaan pembangunan jaringan irigasi DI Malunda secara administrasi terletak di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Sumber air untuk DI Malunda berasal dari sungai Malunda dengan luas DAS 361,72 km2 dan panjang sungai utama 42, 62 km. Sementara untuk lokasi bendungnya terletak di Desa Kayuangin dengan tipe bendung yaitu OGEE yang memiliki lebar bendung 83 m.

 

Pembangunan jaringan irigasi DI Malunda ini bermanfaat untuk mengairi 1.121 hektar areal persawahan dengan sistem padi-padi-palawija yang nantinya diharapkan bisa menaikkan indeks tanam sebesar 150% dan peningkatan produksi pertanian dari 3 ton/ha menjadi 6 ton/ha, sehingga program peningkatan produksi swasembada pangan nasional bisa tercapai. Di akhir sambutan, Imam menekankan bahwa pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi dilakukan secara merata di seluruh Indonesia. Hal ini untuk mengurangi angka disparitas (ketimpangan pembangunan). (dro/dnd KompuSDA)

 

  • kompusda

Share this Post