Kulonprogo - Lomba Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang diselenggarakan oleh Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air ini telah memasuki penilaian ke-4 dari total 5 penilaian nominasi terbaik seluruh Indonesia.
Hari ini (15/6), penilaian dilakukan terhadap P3A Triguna Tirta di Desa Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Bupati Kulon Progo, Hastho Wardoyo dalam sambutannya mengatakan bahwa masyarakat Desa Srikayangan merupakan warga yang memiliki kreativitas tinggi sehingga kehidupan masyarakat relatif lebih sejahtera dan menjadi wilayah percontohan di Kabupaten Kulon Progo. "P3A Triguna Tirta bahkan pernah dikunjungi National Irigation dari Filipina terkait pengelolaan irigasi parsitipatif sebagai studi banding. Kiprahnya telah ikut berpartisipasi dalam melaksanakan program Nawacita meskipun masih berskala lokal," tuturnya.
Sementara itu ketua tim penilai, Djito menuturkan bahwa lomba ini adalah yang pertama kali dilaksanakan di tahun 2017 dan berdasarkan penilaian yang telah dilakukan sebelumnya pada tanggal 21 - 24 Mei di Serpong, Kulon Progo terpilih menjadi salah satu dari 5 nominasi dengan nilai tertinggi di tingkat nasional. "Penilaian sebelumnya baru 40 persen dan sisanya adalah hasil penilaian dari lapangan sekarang. Mudah-mudahan apa yang nanti dinilai juri sesuai harapan bersama yang ada di sini,” tuturnya.
Lebih lanjut ia katakan, alasan menonjolkan lomba di bidang Operasi dan Pemeliharaan Irigasi tak lain untuk meningkatkan produksi pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani. "Dari potret kami, kita tonjolkan ke OP Irigasi karena banyak daerah yang memiliki kewenangan irigasi namun tidak melaksanakan. Padahal pelayanan pada petani itu apabila irigasi ada di oP. Supaya airnya bisa sampao ke lahan, produksi meningkat untuk kesejahteraan masyarakat petani." katanya.
Ketua P3A Triguna Tirta, Surandal berharap P3A Kulon Progo akan meraih kemenangan di lomba ini. "Jika menang, kami berharap ada penambahan jaringan untuk memenuhi ribuan saluran tanah lainnya, karena kami masih kekurangan bangunan fisik," ujarnya semangat.
Sebagaimana diketahui tujuan diselenggarakan lomba ini adalah untuk meningkatkan kemandirian dan partisipasi P3A dalam pengelolaan irigasi; mendorong peningkatan kompetensi dalam hal teknik keirigasian, teknik pertanian, kelembagaan, sosial-ekonomi dan finansial; sekaligus mendorong peningkatan kinerja dengan memberikan apresiasi pada P3A yang mempunyai kinerja terbaik.
Pada lomba, terdapat 4 aspek yang dinilai antara lain bukti akurat di lapangan, kelembagaan, teknis keirigasian, teknis pertanian serta pembiayaan atau keuangan. Adapun juri yang menilai P3A Triguna Tirta yaitu Sigit Supadmo Arif, Abi Prabowo, Nico Darismanto dan Hardi Prijono.
Dijadwalkan usai penilaian di Kulon Progo, rombongan tim penilai lomba akan melanjutkan perjalanan ke Cilacap sebagai tempat terakhir yang dinilai. Nantinya pembukaan kotak hasil penilaian akan dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2017. (dnd/ech-KompuSDA)
- kompusda