Dukung Ketahanan Pangan, Kementerian PU Perkuat Infrastruktur Irigasi di 8.000 Lokasi Melalui P3TGAI

Dukung Ketahanan Pangan, Kementerian PU Perkuat Infrastruktur Irigasi di 8.000 Lokasi Melalui P3TGAI

Jakarta  – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus melaksanakan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) sebagai bagian dari program padat karya tunai pada tahun anggaran 2025. Program ini tidak hanya meningkatkan infrastruktur irigasi, tetapi juga menyerap tenaga kerja secara luas di berbagai daerah di Indonesia.

P3TGAI tersebar di 8.000 lokasi di seluruh Indonesia. Hingga akhir September 2025, anggaran yang dialokasikan untuk program ini mencapai Rp1,8 triliun. Progress fisiknya mencapai 54,52% dengan progress keuangan mencapai 76,88%. Melalui kegiatan ini, telah terserap 65.424 tenaga kerja dengan total 2.944.080 Hari Orang Kerja (HOK).

"Program ini adalah instrumen penting untuk memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat. Dengan melibatkan warga setempat dalam pembangunan, padat karya membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan daya beli masyarakat,” ujar Menteri PU Dody Hanggodo.

Menteri Dody menambahkan, pelaksanaan P3TGAI dilakukan dengan pola swakelola oleh kelompok masyarakat. Dengan mekanisme ini, dana yang dialokasikan langsung berputar di desa dan menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap infrastruktur yang dibangun. “Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, program ini tidak hanya menghasilkan infrastruktur yang bermanfaat, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk aktif terlibat dalam pembangunan,” tegasnya.

Untuk tahun 2026, Kementerian PU telah menyiapkan rencana perluasan P3TGAI hingga 12.000 lokasi atau meningkat 50% dibanding tahun 2025. Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar pembangunan infrastruktur dijalankan secara padat karya, memberdayakan masyarakat, dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Selain program P3TGAI, program padat karya tunai di Kementerian PU juga mencakup pemeliharaan jalan dan jembatan, Pamsimas, Sanimas, hingga pembangunan infrastruktur sosial ekonomi wilayah (PISEW). Secara keseluruhan, program padat karya 2025 telah menyerap lebih dari 147.518 tenaga kerja dengan total 4,61 juta HOK di berbagai bidang. Hingga September 2025, realisasi anggaran telah mencapai Rp1,53 triliun dari alokasi Rp3,46 triliun. Pencapaian ini menunjukkan komitmen Kementerian PU dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur yang inklusif dan berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.(May)

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

 

(Sumber berita: pu.go.id)

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

Dorong Produktivitas Pertanian, Kementerian PU Percepat Rehabilitasi Saluran Irigasi Sekunder DI Tingal

Dorong Produktivitas Pertanian, Kementerian PU Percepat Rehabilitasi Saluran Irigasi Sekunder DI Tingal

Yogyakarta – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pekerjaan rehabilitasi tahap II jaringan irigasi sekunder Daerah Irigasi (DI) Tingal, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Hingga akhir September 2025, progres fisik rehabilitasi telah mencapai 60% dan ditargetkan tuntas akhir Desember 2025. 

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan rehabilitasi saluran irigasi merupakan bagian upaya dari Kementerian PU agar aliran air pertanian bisa menjangkau hingga sawah-sawah terjauh, sehingga produktivitas petani dapat meningkat.

“Kewajiban kami adalah memastikan air mengalir sampai sawah, baik primer, sekunder, maupun tersier. Tidak boleh ada kebocoran, agar betul-betul bermanfaat bagi petani,” kata Menteri Dody. 

Rehabilitasi tahap II jaringan irigasi sekunder Daerah Irigasi Tingal bertujuan untuk memperkuat sistem penyediaan air pertanian di Desa Geblog dan Desa Keblukan dengan luas layanan mencapai sekitar 100 hektare. Perbaikan jaringan dilakukan untuk memastikan aliran air dapat menjangkau seluruh lahan produktif, terutama pada musim kemarau dan masa tanam ketiga (MT III), sehingga distribusi air ke sawah menjadi lebih efisien dan merata. 

Secara teknis, pekerjaan rehabilitasi DI Tingal Tahap II mencakup pembangunan saluran induk bendung sepanjang 125 meter dengan dinding proteksi tanah, rumah pintu air, serta saluran sekunder kanan sepanjang 664 meter dan saluran drainase 45 meter. Selain itu, di saluran kiri dibangun got miring sepanjang 85 meter, dinding penahan tanah 85 meter, bangunan irigasi talang 50 meter, serta satu unit rumah pintu untuk pengaturan debit air.

Dukungan infrastruktur pada sektor pertanian ini dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya (Persero). Dengan sistem sistem irigasi yang lebih baik, diharapkan dapat mendukung produktivitas pertanian di daerah hulu DAS Progo serta menjaga kontinuitas suplai air, mengurangi ketergantungan terhadap curah hujan, dan meningkatkan kapasitas produksi pangan nasional, khususnya di sentra pertanian Temanggung. 

Kementerian PU akan terus memperkuat jaringan irigasi di seluruh wilayah Indonesia sebagai bagian dari komitmen mewujudkan swasembada pangan dan mendukung peningkatan kesejahteraan petani secara berkelanjutan yang sejalan dengan arah pembangunan sesuai dengan visi PU608. (*)

 

(Sumber berita: pu.go.id)

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

Topang Irigasi Pertanian dan Pariwisata, Kementerian PU Selesai Bangun 2 Embung di Dataran Tinggi Dieng

Topang Irigasi Pertanian dan Pariwisata, Kementerian PU Selesai Bangun 2 Embung di Dataran Tinggi Dieng

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan pembangunan dua embung sebagai infrastruktur tampungan air irigasi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Kehadiran Embung Dieng 1 dan Embung Dieng 2 memberikan manfaat besar dalam memperkuat ketersediaan air irigasi, khususnya pertanian sayuran dataran tinggi yang menjadi komoditas unggulan Kabupaten Wonosobo.   

 Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur air seperti bendungan, bendung, embung, dan waduk memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional. 

“Kementerian PU terus berkomitmen membangun dan menyelesaikan infrastruktur pengelolaan air seperti bendungan, bendung, embung, hingga waduk di berbagai daerah. Kehadiran infrastruktur ini sangat penting untuk mendukung ketersediaan air irigasi pertanian, menjaga produktivitas lahan, serta memastikan pasokan pangan tetap terjaga meskipun menghadapi tantangan musim kemarau atau perubahan iklim,”kata Menteri Dody. 

Embung Dieng 1 terletak di Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, dengan volume tampung 3.284,7 m³ dan luas genangan 2.339,18 m². Embung ini mampu melayani irigasi pertanian seluas 58,10 hektare, mencakup wilayah Sikunang 1, Sikunang 2, serta layanan telaga. Selain untuk irigasi, embung ini juga berfungsi sebagai kolam retensi guna mengendalikan banjir dan menjaga keseimbangan ekosistem kawasan hulu Sungai Serayu.

Sementara itu, Embung Dieng 2 memiliki volume tampung 4.064 m³ dan luas genangan 2.291,60 m², yang melayani irigasi seluas 5,35 hektar. Selain mendukung pertanian, embung ini juga dikembangkan sebagai destinasi wisata untuk menunjang daya tarik pariwisata Dataran Tinggi Dieng. 

 Kedua embung ini mulai dibangun Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak sejak penandatanganan kontrak Mei 2024 dan sudah  selesai konstruksi 100%. Kehadiran Embung Dieng telah membantu menjaga keberlanjutan air irigasi pertanian, khususnya pada musim kemarau. 

Kawasan Dieng yang dikenal dengan panorama pegunungan telah lama menjadi sentra produksi sayuran dataran tinggi seperti kentang, wortel, kubis, dan bawang putih. Bahkan, Kentang Dieng dikenal memiliki kualitas unggul yang menjadi identitas pertanian lokal. Selain itu, komoditas khas seperti carica, purwaceng, tembakau, dan kopi arabika juga tumbuh di kawasan ini.

Dengan dukungan irigasi dari Embung Dieng, tanaman pertanian masyarakat dapat memperoleh pasokan air yang cukup sepanjang tahun, termasuk pada musim kemarau. Ketersediaan air yang terjamin tidak hanya membantu menjaga keberlanjutan produksi, tetapi juga meningkatkan hasil panen yang diharapkan dapat memberi dampak positif bagi kesejahteraan petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah. (Tri)

 

(Sumber berita: pu.go.id)

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

UJI COBA PENGEMBANGAN DASHBOARD BHGK SOLUTIF

UJI COBA PENGEMBANGAN DASHBOARD BHGK SOLUTIF

Kamis (21/08) Balai Hidrolika dan Geoteknik Keairan menyelenggarakan Uji Coba Pengembangan Dashboard BHGK Solutif (Uji, Kaji dan Solusi untuk membangun Negeri) yang dipimpin oleh Kepala Balai Hidrolika dan Geoteknik Keairan, Bapak Handri Alun Bawono di Ruang Rapat Modular BHGK.

Kegiatan ini merupakan salah satu rencana aksi agen perubahan dalam pembangunan  Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan khususnya terkait uji model fisik serta advis teknis bidang hidrolika dan geoteknik keairan.

Melalui kegiatan ini sesuai dengan namanya BHGK Solutif diharapkan dashboard ini dapat memudahkan dalam memberikan hasil uji, kaji serta solusi untuk meningkatkan kualitas layanan publik yang efisien, transparan, akuntabel, profesional dan bermanfaat bagi semua pihak.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#kemenpu
#BHGK
#Zona Integritas

PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-80

PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-80

Minggu (17/8), Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-80, BHGK, BINTEK SDA, BHLK, dan BAT melaksanakan Upacara Bendera di Direktorat Bina Teknik SDA Bandung dan menyelenggarakan rangkaian kegiatan perayaan yang diikuti oleh seluruh pegawai dan staf.

Acara dimulai dengan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih yang berlangsung khidmat di halaman kantor Bina Teknik Sumber Daya Air Jl. Ir. H. Juanda No 193, Kota Bandung. Upacara dipimpin oleh Kepala Balai Hidrologi dan Lingkungan Keairan (BHLK), dan berlangsung dengan khidmat, peserta mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah dengan nuansa merah putih.

Selain upacara, rangkaian kegiatan kebersamaan telah dilaksanakan sebelumnya pada hari Jumat (15/08), meliputi lomba tradisional, ramah tamah, makan bersama, serta berbagai kegiatan internal yang bertujuan mempererat solidaritas dan kekompakan antarpegawai. Suasana penuh semangat dan kebersamaan terlihat dari partisipasi aktif seluruh peserta.

Dalam pesan Menteri PU, Doddy Hanggodo, disampaikan bahwa Peringatan HUT RI ke-80 dimaknai sebagai janji kita pada bangsa untuk memenuhi tanggungjawab konstitusional. Kementerian PU harus bekerja dengan semangat kebersamaan, memastikan tidak ada satupun daerah atau kelompok masyarakat yang tertinggal, serta percaya dengan sinergi seluruh insan PU dari pusat hingga daerah, insan PU yang kompak dalam kerja dan karya akan mampu menjadi katalisator mewujudkan kesejahteraan rakyat yang merata untuk Indonesia Maju.

Mari jadikan momentum ini menjadi pengingat akan panjangnya perjalanan bangsa sekaligus dorongan untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan kita.

Merdeka, Merdeka, Merdeka

INOVASI KRIB SEJAJAR

INOVASI KRIB SEJAJAR

Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya air adalah adanya potensi gerusan terhadap tebing alur sungai yang jika tidak diantisipasi dengan baik dapat menyebabkan kerusakan terhadap bangunan dan lingkungan di sekitarnya.


Teknologi Bangunan Krib Sejajar Aliran Sungai yang diterapkan di Sungai Sengah Provinsi Kalimantan Timur dan Sungai Musi Provinsi Sumatera Selatan memiliki beberapa keunggulan, Lebih efektif dan efisien dalam hal fungsi dan pelaksanaan terutama pada kondisi tebing sungai yang curam dan debit sungai yang besar, Lebih fleksibel terhadap perubahan dasar sungai.

TINJAUAN LAPANGAN BENDUNGAN GUMBASA

TINJAUAN LAPANGAN BENDUNGAN GUMBASA

Sobat PUPR #sobatpupr masih ingat kejadian gempa di Kota Palu kan? Gempa tersebut membuat bangunan air dan sarana prasarana infrastruktur mengalami kerusakan akibat likuifaksi.

BHGK mempunyai peran di dalamnya berupa Dukungan Teknis terkait likuifaksi Palu yang menghasilkan rekomendasi teknis berupa pendampingan terkait Rehabilitasi Bangunan Sumber Daya Air di Palu. Pelaksanaan kegiatan “Pendampingan Rehabilitasi Bangunan Sumber Daya Air di Palu” merupakan kegiatan DIPA Balai Hidrolika dan Geoteknik Keairan TA. 2020.

Untuk menangani permasalahan tersebut, Tim BHGK yang dipimpin langsung oleh Bapak T. Maksal Saputra selaku Kepala Balai Hidrolika dan Geoteknik Keairan mendapatkan sambutan dari Bapak Feriyanto Pawenrusi selaku Kepala BWS Sulawesi III Palu untuk melakukan tinjauan lapangan terkait kondisi eksisting Bendung Gumbasa.
Kalibrasi debit pengaliran juga dilakukan pada tinjauan lapangan guna mengetahui akurasi besaran debit yang masuk ke Jaringan Irigasi Gumbasa untuk mengetahui kinerja bangunan ukur ending tersebut.

ADVIS TEKNIS PEMBANGUNAN BENDUNGAN KEUREUTO ACEH

ADVIS TEKNIS PEMBANGUNAN BENDUNGAN KEUREUTO ACEH

Advis teknis merupakan layanan konsultasi teknis oleh para ahli dari balai-balai yang ada di Direktorat Bina Teknik SDA @ditbinteksda. BHGK pun berperan aktif pada permasalahan seputar hidrolika dan geotekniknya.

Pagi ini Dit. Bintek SDA telah melaksanakan kegiatan Home Doctor Pembangunan Bendungan Keureuto Kabupaten Aceh Utara. Dalam pertemuan kali ini, hadir Direktorat Bina Teknik SDA melalui Kepala Subdit Keamanan Bangunan Air dan Kepala Balai Hidrolika dan Geoteknik Keairan, serta pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera I beserta Kontraktor.

Diskusi dilakukan untuk menjawab permasalahan dan kendala dari pembangunan bendungan. Dalam rapat yang juga dilakukan melalui zoom ini turut hadir perwakilan Balai Teknik Bendungan, Kasubbag TU Balai BHGK dan staf yang memberikan masukan dan arahan terkait kendala teknis.

Sesuai dengan tusinya, kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pelayanan kepada balai wilayah sungai maupun stakeholder terkait untuk pendampingan masalah di bidang bangunan. Dari hasil pertemuan dan pembahasan akan dihasilkan rekomendasi yang dapat digunakan oleh stakeholder dalam mengambil angkah teknis.

STUDI BANDING POLITEKNIK PU KE BHGK

STUDI BANDING POLITEKNIK PU KE BHGK

BHGK menerima rombongan dari Politeknik PU Semarang pada Selasa (25/08) dalam rangka studi banding untuk pengembangan pembelajaran dan perkuliahan di Politeknik PU.

Studi banding difokuskan pada laboratorium hidrolika yang memiliki layanan pengujian model fisik bangunan air. Lokasi pembuatan material pun dikunjungi untuk melihat dan mempelajari tiap peralatan yang dipakai pada laboratorium Hidrolika BHGK.

Diharapkan dengan adanya studi banding tersebut, BHGK dapat memberikan kontribusi positif untuk menghasilkan generasi muda Kementerian PUPR yang dinamis, terampil, dan produktif.

WORLD WATER FORUM 10th

WORLD WATER FORUM 10th

Indonesia terpilih sebagai Tuan Rumah
World Water Forum ke-10 tanggal 18-24 Mei 2024 lho

Mari mengelola air bersama untuk mewujudkan kesejahteraan bagi semua melalui:
• Pengelolaan yang terpadu (integrated management)
• Inovasi berkelanjutan (continuous innovation)
• Teknologi terkini (latest technologies)
• Partisipasi aktif dari semua aktor (active participation)
• Berbagi kepentingan (sharing of interests)
• Berbasis kearifan lokal (incorporate the local wisdom)

Kunjungi halaman www.worldwaterforum.org untuk informasi lebih lanjut