Menindaklanjuti rapat koordinasi percepatan peningkatan beras nasional oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air pada tanggal 15 Maret 2024. BWS Bangka Belitung langsung membentuk dan mengarahkan tim terkait untuk menindaklanjuti percepatan peningkatan beras nasional di provinsi kepulauan bangka belitung.

Menindaklanjuti kesepakatan Kementrian Pertanian dan Kementerian PUPR mengenai penambahan luas tanam seluas 395.333 Ha (secara Nasional) berdasarkan peningkatan IP (Indeks Pertanaman) yang sumber airnya berasal dari waduk, jaringan irigasi tanah, embung dan jaringan irigasi non waduk. Untuk mencapai target luas tanam tersebut, perlu diadakannya survey bersama antar Dinas PUPR dan Dinas Pertanian untuk memverifikasi data usulan sawah tadah hujan.

Ibu Ir. Susi Hariany, M.T selaku kepada Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung bersama Tim melaksanakan rapat koordinasi satgas antisipasi darurat pangan percepatan program optimalisasi lahan dan pompanisasi provinsi bangka belitung bersama Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Bangka Belitung (18/03).

Dalam hal ini BWS Bangka Belitung memenuhi keperluan untuk mengidentifikasi titik lokasi sawah tadah hujan, mengidentifikasi sumber air terdekat dan mengindentifikasi pompa sesuai dengan kebutuhan.

Setelah dilakukan survey dan perhitungan lapangan oleh Tim BWS Bangka Belitung dan dinas terkait, didapatkan data potensi luas lahan sawah tadah hujan (IP 0-100) untuk perluasan areal tanam padi melalui pompanisasi provinsi bangka belitung dan terdata terdapat potensi sawah tadah hujan sebesar 1.533 ha yang tersebar di 4 kabupaten. Dengan total sawah tadah hujan terverifikasi sebesar 1.485,07 ha dengan kebutuhan total 22 pompa.

BWS Bangka Belitung dan Dinas terkait terus melakukan koordinasi untuk mencapai percepatan peningkatan beras nasional, diharapkan dengan gerakan ini dapat diimplementasikan guna mendukung peningkatan komoditas pertanian menuju swasembada pangan nasional terutama di Provinsi Bangka Belitung.