Bendungan Temef merupakan salah satu dari 7 bendungan di Prov. NTT, dibangun era Presiden Jokowidodo dan terletak di Kab. Timor Tengah Selatan (TTS) dimana kebutuhan lahannya mencakup tiga desa pada dua kecamatan yaitu Desa Oenino dengan Desa Pane Utara, Kecamatan Oenino dan Desa Konbaki, Kecamatan Polen. Untuk mencapai lokasi bendungan Temef yang terletak pada ketinggian 1200m DPL diperlukan 5 jam perjalanan darat dari Kota Kupang. Penandatangan kontrak pembangunan Bendungan Temef, telah dilaksanakan sejak bulan Desember 2017, di Kementerian PUPR Jakarta dengan nilai sebesar 1,3 trilliun. Pembangunan Bendungan Temef dibagi dua paket yakni paket satu (paket I) dikerjakan PT Waskita Karya, Kerja Sama Operasional (KSO) PT Bahagia Bangun Nusa meliputi pembangunan bangunan utama, bangunan pengelak, Bangunan Pengambilan dan pekerjaan Hidromekanikal dan paket dua (paket II) dikerjakan PT Nindya Karya, KSO PT Bina Nusa Lestari meliputi pembangunan bangunan pelimpah, bagunan fasilitas dan jalan akses, dengan masa kontrak multiyears selama 5 tahun anggaran (2017-2022).
Kepala Satuan Kerja Bendungan I NT II, Frangki Welkis mengatakan terhitung 25 Sept, 2021 total progres pengerjaan paket I telah mencapai 72,3% dan yang sudah mencapai 100%. Pekerjaan tubuh bendung saat ini tengah dilakukan Grouting pada tubuh bendung. Grouting yaitu memasukan suatu cairan dengan tekanan ke dalam rongga atau pori, rekahan ke dalam tanah yang dalam waktu tertentu cairan tersebut akan menjadi padat dan keras menjadi satu kesatuan dengan tanah. Kedalaman bervariasi mulai dengan 5 m, 10 m hingga 40m. Peran grouting sangat penting dalam pembangunan bendungan yaitu sebagai perbaikan pondasi, perbaikan tanah, serta pengalihan aliran air pada rembesan tanah. Pada tubuh bendung berlangsung pekerjaan Rip Rap berupa susunan blok beton buatan berbentuk persegi dengan ukuran yang sama. Blok beton ini berguna antara lain sebagai tambahan peredam energi di hilir bendung dan berfungsi pula sebagai lapisan perisai untuk mengurangi kedalaman penggerusan setempat. Pada sebagian lereng bendungan juga sedang mengerjakan proteksi lereng menggunakan geomatt dan panel kawat lilit ganda dengan kabel baja kuat tarik tinggi sebagai solusi untuk mengatasi potensi erosi dan menghindari kerusakan lingkungan dengan menumbuhkan vegetasi. Volume atau luas proteksi lereng dengan vegetasi 45.062,94 m2, sedangkan pekerjaan Geomatt pada lereng galian Spilway seluas, Paket 1: 943 M dan Paket 2: 526 M.
Pembangunan Bendungan Temef masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero) disepakati masing-masing senilai Rp 800 miliar dan Rp 500 miliar. Proyek bendungan itu dilaksanakan dengan masa kontrak multiyears selama enam tahun anggaran (2017 sampai 2022) di bawah pengawasan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS-NTII). <Cost/Bai>