logo
Normalisasi Sungai Ciliwung untuk Pengendalian Banjir Jakarta, Ditargetkan Rampung Tahun 2024. Presiden Jokowi Tinjau Langsung Lokasi Pekerjaan.
Foto: Foto : Presiden Jokowi meninjau lokasi normalisasi Sungai Ciliwung yang didampingi Menteri PUPR Basuki

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) melakukan normalisasi Sungai Ciliwung yang dilakukan sebagai bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) di Jakarta yang dilakukan mulai dari hulu hingga ke hilir. Hal tersebut bertujuan untuk mengembalikan kondisi lebar Sungai Ciliwung menjadi kondisi normal yaitu 35-50 meter. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung pekerjaan normalisasi Sungai Ciliwung yang dilakukan di daerah Pengadegan, Jakarta Selatan, pada hari Selasa (21/2). Dalam peninjauan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan terkait pembebasan lahan yang akan dilanjutkan oleh Kementerian ATR/BPN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar pekerjaan dapat segera dilakukan di area yang sudah dibebaskan. 

“Kita harapkan dalam dua tahun hingga akhir 2024 yang 17 km itu insya allah selesai. Sehingga normalisasi Sungai Ciliwung betul-betul rampung dan akan sangat mengurangi banjir. Karena air yang dari atas juga ditahan oleh Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi,” ujar Presiden Jokowi. 

Lingkup pekerjaan normalisasi ini meliputi perkuatan tebing, pembangunan tanggul, pembangunan jalan inspeksi dengan lebar 6-8 meter di sepanjang sisi Sungai Ciliwung, meningkatkan kapasitas tampung alir dari 200 m3/det menjadi 570 m3/det, serta penataan kawasan di sekitar Sungai Ciliwung. 

Normalisasi Sungai Ciliwung ini melintasi sejumlah kelurahan di DKI Jakarta yaitu Manggarai, Bukit Duri, Kebon Manggis, Kampung Melayu, Kampung Pulo, Kebon Baru, Bidara Cina, Cikoko, Cawang, Pengadegan, Rawajati, Cililitan, Gedong, Tanjung Barat, Balekambang, Pejaten Timur, Jagakarsa dan Pasar Minggu.

Selain normalisasi Sungai Ciliwung, di bagian hulu juga telah diselesaikan pembangunan 2 bendungan kering (dry dam) di Kabupaten Bogor, yakni Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi. Ditjen SDA juga tengah membangun Sodetan Ciliwung yang berfungsi untuk mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang, serta pembangunan stasiun pompa air Sentiong di bagian hilir berkapasitas 50 m3/detik.

“Untuk luas area banjir, setelah ada normalisasi 16,19 km area terdampak banjir menjadi 464 hektare. Dengan dibangunnya Bendungan Ciawi dan Sukamahi berkurang menjadi 318 hektare. Dengan sodetan berkurang menjadi 211 hektare, dan dengan tanggul 500 meter di ruas cawang,  berkurang menjadi 196 hektare,” jelas Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane Bambang Heri. 

Dalam peninjauan kali ini, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hadi Tjahjanto, dan Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Selain itu, turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, Direktur Sungai dan Pantai Ditjen SDA Bob Arthur Lombogia, Pelaksana Tugas Dirjen SDA Jarot Widyoko, dan Kepala BBWS Ciliwung Cisadane Bambang Heri.

Feedback Pengunjung