(Sumbawa) Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan Bendungan Tiu Suntuk pada hari Kamis (02/05). Bendungan Tiu Suntuk terletak di Desa Mujahiddin, Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I, pembangunan Bendungan Tiu Suntuk dilaksanakan sejak tahun 2020 - 2023 dengan total anggaran sebesar Rp 1,4 T.
Bendungan Tiu Suntuk menjadi salah satu bendungan besar dengan kapasitas tampungan 60,85 juta m3 dengan luas genangan 321,52 Ha. Bendungan yang disebut-sebut sebagai bendungan yang cukup cepat pembangunannya memiliki beberapa manfaat, diantaranya untuk irigasi seluas 4.000 Ha, mereduksi banjir seluas 489 Ha (Q50/439 m3/dt), penyediaan air baku dengan kapasitas 68 liter/detik dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro 0,80 MW.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa NTB merupakan salah satu provinsi dengan pembangunan bendungan terbanyak di Indonesia. Dalam sepuluh tahun terakhir, Pemerintah telah membangun sebanyak tujuh bendungan di NTB.
Hal ini dilakukan karena air merupakan kunci dalam kehidupan saat ini. Terlebih dengan adanya perubahan iklim yang terjadi saat ini membuat air menjadi elemen yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
“Sekali lagi air menjadi sangat penting bagi kehidupan kita, utamanya di NTB. Baik itu untuk pertanian, baik itu juga untuk air baku, air minum kita,” ujar Presiden.
Peresmian Bendungan Tiu Suntuk ditandai dengan pemutaran roda air pintu dan penandatanganan oleh Presiden Jokowi. Turut mendampingi Presiden dalam peresmian ini Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Pj. Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi, dan Bupati Sumbawa Barat W. Musyafirin. (KompuSDA-HNA)