Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Dirjen SDA Resmikan Air Baku Lintas Pulau
Selasa, 19 Februari 2019, Dilihat 646 kali
Pembangunan air baku lintas pulau yang di bangun oleh balai wilayah sungai maluku utara mampu menjawab kebutuhan air bersih di pulau-pulau kecil dimaluku utara khusus di pulau maitara. Dengan Pekerjaan pipa transmisi HDPE dia. 200 sepanjang 2.039 meter di Rum Pekerjaan pipa transmisi HDPE dia. 160 sepanjang 627 meter di Maitara Pekerjaan pipa transmisi HDPE dia. 110 dua jalur sepanjang 1.791 meter di dalam laut Rum-Maitara Beton pemberat pipa (K-300) 208 buah Jembatan pipa 3 unit. Jaringan pipa bawah laut sebesar 8 L/detik yang bersumber dari sumur air tanah di pulau tidore ini diharapkan kebutuhan air bersih untuk masyarakat sebanyak 2,088 jiwa yang tersebar di empat desa di Pulau Maitara dapat terpenuhi
Kemarin, 15 Februari 2019 “Peresmian pembangunan SUMUR AIR TANAH UNTUK AIR BAKU KOTA TERNATE, KOTA TIDORE DAN JARINGAN PIPA BAWAH LAUT RUM-MAITARA” yang diresmikan oleh Dirtjen SDA Ir. Hari Suprayogi, M.Eng. menyampaikan Infrastruktur Pelayanan Dasar perlunya Pengelolaan Air Tanah, Air Baku, Serta Air Minum Yang Aman dan Berkelanjutan untuk mendukung layanan dasar masyarakat, susai dengan intruksi bapak presiden sehingga mampu meningkatkan ekonomi dalam rangka peningkatan konektivitas melalui pengembangan wilayah maupun pusat-pusat pertumbuhan, area pelabuhan maupun bandara, konektivitas dan aksesibilitas daerah tertinggal; serta dukungan untuk pengembangan sektor ekonomi baik pertanian-perkebunan-kelautan-perikanan, industri pengolahan, jasa dan pariwisata. Maka dari itu akan di bangun lagi air baku lintas pulau di maluku utara yang akan di cenangkan di pulau hiri kota ternate ujar dirjen SDA. Sesuai permintaan walikota ternate untuk membangun infrastruk air bersih dipulau hiri.
Kepala desa berserta masyarakat maitara berterima kasih kepada kementerian PUPR terhadap pembangunan air baku lintas pulau yang selama ini mereka tunggu , bahwa kalau indonesia sudah merdeka 73 tahun baru hari ini masyarakat maitara merasakan kemerdekaan itu dengan adanya pembangunan air baku rum maitara. Kalao dulu masyarakat maitara hanya menunggu hujan untuk di tampung untuk menjadikan air bersih untuk dipakai sehari2 sekarang kebutuhan air bersih sudah bisa dinikmati oleh masyarakat pulau maitara. (Roma-Humas)