Slide 1

Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Sosialiasai Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Akedaga Daerah Irigasi Akedaga Tutiling Meja


Selasa, 15 April 2025, Dilihat 45 kali

Kegiatan Sosialisasi Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Akedaga Daerah Irigasi Akedaga Tutiling, Meja pada hari Selasa, 15 April 2025. Dalam kegiatan ini, disampaikan bahwa rehabilitasi akan mencakup perbaikan saluran primer dan sekunder, normalisasi saluran irigasi, dan peningkatan bangunan pelengkap irigasi lainnya. Masyarakat menyambut baik rencana ini dan berharap pekerjaan dapat berjalan dengan lancar serta memberikan dampak positif bagi produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Rencana ini disambut baik oleh masyarakat, yang berharap agar pekerjaan dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif terhadap produktivitas pertanian di wilayah tersebut.

Pada kesempatan ini, Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku Utara (BWS Malut), Dr. Dr. Ahmad Taufiq, S.T., M.T., Ph.D., turut memberikan sambutan. Dalam penyampaiannya, beliau menekankan pentingnya efisiensi anggaran dalam pelaksanaan proyek. Dengan memaksimalkan sumber daya yang ada, diharapkan pembangunan yang dilakukan dapat memberikan dampak yang besar dan nyata bagi masyarakat, khususnya para petani sebagai penerima manfaat utama dari jaringan irigasi ini.
Pemerintah daerah yang diwakili oleh Sekretaris Camat dan Kepala Desa Toboino juga menyampaikan dukungan penuh terhadap proyek ini. Mereka berharap agar Balai Wilayah Sungai Maluku Utara terus menjalin kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan infrastruktur irigasi dan kesejahteraan masyarakat petani.

Kasatker PJPA BWS Maluku Utara Bapak Hayatuddin Tausikal juga menambahkan bahwa pelaksanaan pekerjaan ini dirancang sedemikian rupa agar tidak mengganggu aktivitas ketahanan pangan di Daerah Irigasi Akedaga, Tutiling, Meja. Pekerjaan akan dilakukan secara bertahap dan terkoordinasi agar tidak menghambat distribusi air yang dibutuhkan petani dalam kegiatan bercocok tanam.
Sosialisasi ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab, yang menjadi ruang dialog antara masyarakat dan pelaksana kegiatan guna memastikan bahwa setiap masukan dan kebutuhan lokal dapat diakomodasi dalam proses pelaksanaan rehabilitasi nantinya.