BWS Sumatera I Gelar Pembinaan Manajemen Risiko, Pendampingan e-Purchasing, dan Kunjungan ke Bendungan Rukoh

Berita Balai •

Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I menyelenggarakan rangkaian kegiatan strategis dalam rangka meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) melalui Pembinaan Penerapan Manajemen Risiko, Pengelolaan SOP, dan Pendampingan e-Purchasing. Kegiatan berlangsung selama dua hari pada Kamis dan Jumat, 19–20 Juni 2025, di kantor BWS Sumatera I, Banda Aceh, serta diawali dengan kunjungan lapangan ke Bendungan Rukoh pada Rabu, 18 Juni 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh Plh. Direktur Kepatuhan Intern Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, M. Tahid, S.T., M.P.P.M., beserta jajaran dari Direktorat Kepatuhan Intern. Hadir pula para pejabat struktural dan fungsional dari lingkungan BWS Sumatera I, termasuk para Kasie, Kasatker, PPK, kepala unit, serta Tim UPR-T2 dan UKI. Kunjungan ke Bendungan Rukoh menjadi bagian penting dari rangkaian kegiatan sebagai upaya memahami langsung progres infrastruktur sumber daya air strategis di wilayah Aceh, sekaligus menjadi referensi nyata dalam penyusunan profil risiko dan SOP pengelolaan proyek.

Pelaksanaan pembinaan pada hari Kamis dan Jumat terbagi ke dalam tiga tim untuk mengefektifkan proses pendampingan. Tim pertama melaksanakan kegiatan di Ruang Rapat Keliling dengan fokus pada asistensi penyusunan profil risiko unit kerja secara umum. Tim kedua yang berkegiatan di Ruang Rapat PJPA menangani pendampingan terkait pengelolaan SOP dan penerapan sistem e-Purchasing sebagai bagian dari digitalisasi pengadaan. Sementara itu, Tim ketiga di Ruang Rapat Program dan Perencanaan secara khusus menangani pendalaman materi manajemen risiko, termasuk identifikasi, analisis, serta penyusunan langkah mitigasi risiko di setiap unit kerja.

Dalam sambutannya, Kepala BWS Sumatera I, Ir. Heru Setiawan, S.T., M.Eng. menyampaikan bahwa pengelolaan risiko, perbaikan SOP, dan transformasi digital dalam pengadaan merupakan pilar utama dalam meningkatkan efektivitas dan integritas kerja. Ia mendorong seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini secara aktif, menggali ilmu dari para narasumber yang kompeten, serta menjadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk memperkuat sistem kerja yang adaptif dan terintegrasi.

Dengan sinergi antara jajaran pusat dan daerah, serta semangat kolaboratif dari seluruh peserta, kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan dokumen profil risiko dan SOP yang komprehensif, serta memperkuat pemahaman terhadap sistem e-Purchasing. Semua langkah tersebut sejalan dengan upaya membangun birokrasi yang bersih, profesional, dan modern di lingkungan Kementerian PUPR, khususnya Direktorat Jenderal SDA. (rh)