Presiden Prabowo Tiba di Tanah Gayo: “Presiden RI Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tidak Mudah Tapi Akan Berkerja Keras”
Berita Balai •
Aceh Tengah, 12/12 — Setelah meninjau penanganan banjir di Aceh Tamiang, Presiden Prabowo Subianto melanjutkan perjalanan menuju Aceh Tengah untuk memastikan percepatan pemulihan di wilayah dataran tinggi tersebut. Kepala Negara tiba di Tanah Gayo menggunakan helikopter setelah menempuh penerbangan dari kawasan pesisir timur Aceh. Setibanya di lokasi, Presiden langsung menerima laporan situasi terkini dari unsur pemerintah daerah dan petugas tanggap darurat. Kondisi cuaca yang tidak menentu membuat distribusi bantuan memerlukan koordinasi yang lebih intensif. Meski demikian, pemerintah memastikan dukungan udara tetap berjalan agar suplai logistik tidak terputus.
Kunjungan pertama Presiden di Aceh Tengah dilakukan di lokasi pengungsian Mesjid Alabrar, Takengon, Kecamatan Kebayakan. Di tempat ini, ratusan warga masih bertahan karena rumah mereka terdampak banjir dan tanah longsor. Presiden berdialog dengan sejumlah warga untuk mendengar langsung kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi. Beliau juga meninjau fasilitas penampungan, termasuk ketersediaan air bersih dan layanan kesehatan. Kehadiran Presiden disambut hangat warga yang merasa terbantu dengan perhatian langsung pemerintah pusat.
Dalam pernyataannya di Aceh Tengah, Presiden Prabowo menekankan bahwa proses pemulihan tetap memerlukan waktu agar berjalan sesuai rencana dan kondisi lapangan. “Anggaran sudah kita rencanakan, kita siapkan, tapi butuh waktu, mohon bersabar. Saya tidak bisa mengerjakan semua begitu cepat, tapi kita sudah bekerja sebaik-baiknya,” ujarnya. Beliau menambahkan bahwa pemerintah terus meningkatkan koordinasi lintas kementerian dan lembaga agar penanganan di seluruh titik terdampak berjalan merata. Presiden juga mengapresiasi kerja aparat dan relawan yang telah berupaya tanpa henti sejak hari pertama bencana. Masyarakat diminta tetap tenang dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
Usai dari Takengon, Presiden melanjutkan peninjauan ke Kabupaten Bener Meriah dengan mengunjungi pengungsian di SMP Negeri 2 Wih Pesam. Lokasi ini menampung warga yang rumahnya rusak atau tertutup material banjir dan longsor. Presiden kembali berinteraksi dengan masyarakat untuk memastikan bantuan terus mengalir dan tidak ada kelompok rentan yang terlewat. Situasi di Bener Meriah menunjukkan bahwa kebutuhan hunian sementara menjadi prioritas utama. Sejumlah fasilitas publik juga turut terdampak sehingga memerlukan penanganan darurat.
Di hadapan warga Bener Meriah, Presiden Prabowo menyampaikan penegasan mengenai langkah besar yang sedang ditempuh pemerintah. “Kita sudah kerahkan puluhan helikopter, puluhan pesawat, kita akan atasi ini bersama. Kita sudah siapkan dana untuk menggantikan rumah-rumah yang hanyut dan rusak. Tentunya kita butuh kesabaran dari bapak-bapak ibu-ibu sekalian, karena tidak bisa seketika kita selesaikan semuanya,” ungkapnya. “Saya mohon maaf, Presiden Republik Indonesia tidak punya tongkat Nabi Musa. Tidak mudah, tapi kita akan bekerja keras,” tambahnya. Pemerintah memastikan bahwa seluruh proses rehabilitasi dan rekonstruksi akan dikawal sampai masyarakat benar-benar pulih. (rh)
Berita
Presiden Prabowo Tiba di Tanah Gayo: “Presiden RI Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tidak Mudah Tapi Akan Berkerja Keras”
Presiden Indonesia Kunjungi Aceh Tamiang, Tegaskan Komitmen Pemerintah Pulihkan Kembali Kondisi Aceh Tamiang
Mitigasi Banjir Diperkuat: BWS Sumatera I Fokus Bersihkan dan Normalisasi Dua Sungai di Aceh Tenggara
Bantu 2 Excavator dan 4 Dump Truck: Kolaborasi BWS Sumatera I dan Adhi Karya Tingkatkan Efektivitas Pemulihan Pidie Jaya
Penanganan Pascabanjir: BWS Sumatera I Rapikan Area Rencana Pengungsian Rumoh Rayek
Pengerahan Alat Berat BWS Sumatera I Menguat, Penanganan Banjir Aceh Bergerak Dinamis