Presiden Indonesia Kunjungi Aceh Tamiang, Tegaskan Komitmen Pemerintah Pulihkan Kembali Kondisi Aceh Tamiang

Berita Balai •

Aceh Tamiang, 12/12 — Presiden Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja ke wilayah Aceh Tamiang yang sejak beberapa hari terakhir dikepung banjir parah. Kunjungan ini menjadi perhatian besar masyarakat karena menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam percepatan penanganan bencana. Presiden tiba di lokasi pengungsian pada siang hari dan langsung berinteraksi dengan para warga terdampak. Kehadiran Presiden memberikan dorongan moral bagi masyarakat yang telah mengalami dampak signifikan akibat luapan air yang masih tinggi. Situasi di beberapa titik masih tergenang, namun akses menuju lokasi utama telah dibuka untuk memudahkan mobilisasi bantuan.

Pada saat berada di lokasi pengungsian, Presiden menyempatkan diri menyapa para pengungsi, khususnya anak-anak yang masih terlihat trauma. Beliau berbincang dengan sejumlah keluarga untuk memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi. Kondisi tenda, logistik, dan pelayanan kesehatan menjadi perhatian utama dalam dialog tersebut. Presiden juga menegaskan bahwa pemerintah akan mengutamakan perlindungan kelompok rentan selama masa tanggap darurat. Kehangatan interaksi ini disambut dengan antusias oleh masyarakat yang telah menunggu kehadiran pemerintah pusat.

Setelah meninjau lokasi pengungsian, Presiden bergerak ke Jembatan Aceh Tamiang yang terdampak banjir dan mengalami gangguan fungsi akibat tingginya debit air. Di titik ini, Presiden mendengarkan pendapat Bupati Aceh Tamiang yang didampingi Gubernur Aceh tentang kondisi sekitar jembatan Aceh Tamiang. Pemerintah menilai jembatan tersebut sebagai infrastruktur vital yang menjadi jalur utama mobilitas bantuan dan evakuasi warga. Situasi di sekitar jembatan menunjukkan adanya material kayu dan lumpur yang terbawa arus deras. Pemerintah memastikan proses normalisasi aliran sungai terus dilakukan agar akses tetap terjaga.

Dalam pernyataan resminya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa prihatinnya atas kondisi yang menimpa masyarakat Aceh Tamiang. “Saya lihat keadaan, insyaallah kita akan sama-sama memperbaiki keadaan ini. Pemerintah akan turun, akan membantu semuanya. Saya minta maaf kalau masih ada yang belum, kita sedang bekerja keras. Listrik belum sempurna, kita berusaha karena kondisi di lapangan sangat sulit,” ujarnya. Beliau berharap pemulihan dapat berjalan cepat dan kehidupan warga segera kembali normal.

Presiden juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. “Mudah-mudahan cepat pulih, cepat kembali, cepat normal. Kita sekarang harus waspada, harus hati-hati, alam kita jaga. Saya minta pemerintah daerah lebih waspada, lebih awasi,” lanjutnya. Seruan tersebut menjadi penekanan bahwa penanganan banjir tidak hanya dilakukan melalui respons darurat, tetapi juga penguatan kesiapsiagaan di tingkat daerah. Kunjungan Presiden diharapkan dapat mempercepat koordinasi lintas lembaga. Pemerintah pusat menegaskan bahwa semua langkah pemulihan akan terus dikawal dalam beberapa hari ke depan. (rh)