Masyarakat Blang Mane Harap Penguatan Tebing Sungai untuk Lindungi Jembatan Baru

Berita Balai

Kepala BWS Sumatera I Asyari, didampingi Kepala Satker PJPA (kiri) dan Kepala Satker PJSA (kanan) Ervan, meninjau lokasi rencana penguatan tebing sungai di Desa Blang Mane Bireuen
Kepala BWS Sumatera I Asyari, didampingi Kepala Satker PJPA (kiri) dan Kepala Satker PJSA (kanan) Ervan, meninjau lokasi rencana penguatan tebing sungai di Desa Blang Mane Bireuen

BIREUEN – Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, Asyari, S.T., M.M., M.T., mendampingi Anggota Komisi V DPR RI, H. Ruslan M. Daud (HRD) saat meninjau jembatan rangka baja di Desa Blang Mane, Kecamatan Peusangan Selatan, Kabupaten Bireuen, Selasa (7/10/2025). Kehadiran mereka disambut antusias oleh warga yang sudah lama menunggu pembangunan jembatan baru. Sebelumnya, jembatan lama sempat ambruk akibat banjir besar pada tahun 2023 lalu. Kini, setelah dibangun kembali, masyarakat merasa lega karena akses utama sudah bisa digunakan lagi.

Namun, masih ada kekhawatiran baru yang muncul dari kondisi aliran sungai di sekitar jembatan.

Jembatan rangka baja ini dibangun melalui dana APBN program Instruksi Presiden (Inpres) tahun 2024. Pembangunan tersebut dianggap sebagai wujud nyata perjuangan HRD di Senayan untuk memperjuangkan infrastruktur di wilayah pedalaman. Jembatan ini menjadi penghubung utama antara Desa Blang Mane dengan sejumlah desa lainnya di Kecamatan Peusangan Selatan. Kehadirannya sangat penting karena memudahkan masyarakat beraktivitas, mulai dari perdagangan hingga akses pendidikan. Oleh karena itu, jembatan ini disebut sebagai “urat nadi” kehidupan warga sekitar.

Meski jembatan baru sudah berdiri kokoh, kondisi tebing sungai kini menjadi perhatian utama. Di sisi kiri aliran Sungai Peusangan, tepat di tikungan luar, terlihat pengikisan tanah akibat derasnya arus air. Letaknya cukup dekat dengan jembatan, hanya sekitar 100 meter dari bangunan utama. Warga menilai kondisi ini berbahaya jika dibiarkan tanpa penanganan. Risiko longsor bisa saja terjadi dan mengancam keberadaan jembatan yang baru selesai dibangun.

Warga Blang Mane menuturkan, banjir tahun 2023 menjadi pengalaman pahit yang tak ingin terulang kembali. Saat itu, jembatan putus dan memutus akses banyak desa sehingga menyulitkan kehidupan sehari-hari. Mereka khawatir jika tebing sungai tidak diperkuat, kerusakan serupa bisa terulang. Padahal, jembatan baru ini menjadi harapan besar masyarakat untuk masa depan yang lebih baik. Karena itu, warga mendesak adanya langkah cepat dari pemerintah atau pihak terkait agar tebing sungai segera diperkuat.

Masyarakat percaya, dengan penguatan tebing sungai, jembatan Blang Mane bisa bertahan lama dan tidak mudah rusak. Mereka berharap pemerintah pusat maupun daerah memberi perhatian serius terhadap masalah ini. Harapan tersebut disampaikan langsung oleh warga saat kunjungan berlangsung. “Kami hanya ingin jembatan ini bertahan lama. Jangan sampai banjir atau longsor kembali merusaknya,” ungkap salah seorang warga penuh harap. (zr)

Berita

berita/56551e16-c16a-4174-be30-264a7e7ea532/1765529194.jpg

Presiden Prabowo Tiba di Tanah Gayo: “Presiden RI Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tidak Mudah Tapi Akan Berkerja Keras”

berita/08be35c4-adc5-4607-a68a-7e8986012d86/1765526054.jpg

Presiden Indonesia Kunjungi Aceh Tamiang, Tegaskan Komitmen Pemerintah Pulihkan Kembali Kondisi Aceh Tamiang

berita/08476a07-9bc9-4bc6-af86-a6baf4eb748a/1765512341.jpg

Mitigasi Banjir Diperkuat: BWS Sumatera I Fokus Bersihkan dan Normalisasi Dua Sungai di Aceh Tenggara

berita/a7bf7c9b-44ff-48d4-89ab-b21b251dbc7f/1765443396.jpg

Bantu 2 Excavator dan 4 Dump Truck: Kolaborasi BWS Sumatera I dan Adhi Karya Tingkatkan Efektivitas Pemulihan Pidie Jaya

berita/632a3416-a0fb-490f-8ca3-ccbd8ff8d437/1765441716.jpg

Penanganan Pascabanjir: BWS Sumatera I Rapikan Area Rencana Pengungsian Rumoh Rayek

berita/71dcc5f4-4ee0-4dd7-ae5f-9c61805cab28/1765351439.jpg

Pengerahan Alat Berat BWS Sumatera I Menguat, Penanganan Banjir Aceh Bergerak Dinamis