Pembayaran Ganti Kerugian Pengadaan Tanah Bendungan Rukoh Tahap 9 Resmi Dilaksanakan di Kota Bakti, Pidie

Berita Balai •

Kegiatan pembayaran uang ganti kerugian pengadaan tanah untuk pembangunan Bendungan Rukoh kembali dilaksanakan sebagai bagian dari percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kabupaten Pidie. Pelaksanaan ini merujuk pada Surat Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Lembaga Manajemen Aset Negara Nomor S-1193/LMAN/2025 mengenai pembayaran ganti kerugian pengadaan tanah Bendungan Rukoh dan Bangunan Pengarah Tahap 9 Tahun 2025. Agenda ini menjadi langkah penting dalam memastikan hak masyarakat yang terdampak pembangunan terpenuhi secara adil dan transparan.

Acara pembayaran berlangsung pada Selasa, 18 November 2025, di Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Kota Bakti, Jl. Pasar Kota Bakti, Kabupaten Pidie, mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai. Kegiatan dihadiri oleh masyarakat penerima ganti rugi dari Kecamatan Tangse, Keumala, dan Tiro. Turut hadir Perwakilan dari BWS Sumatera I yaitu Kasi Pelaksanaan dan PPK Pengadaan Tanah Bendungan, yang hadir secara langsung untuk memastikan kelancaran proses serta memberikan pendampingan teknis selama kegiatan berlangsung. Pembangunan Bendungan Rukoh merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diharapkan mampu mendukung pemenuhan kebutuhan air baku, memperkuat layanan irigasi, serta mengurangi risiko banjir di wilayah Pidie.

Penyelesaian pengadaan tanah menjadi tahapan vital agar proses konstruksi dapat berjalan tepat waktu. Dengan terlaksananya pembayaran tahap ini, pemerintah optimis progres pembangunan akan terus bergerak maju dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Proses pembayaran berlangsung dengan mekanisme yang tertib dan terstruktur, meliputi verifikasi data penerima, pendampingan administrasi, serta pencairan dana yang dilakukan langsung oleh pihak bank.

Kehadiran Perwakilan BWS Sumatera I memberikan dukungan penuh terhadap keterbukaan informasi dan akuntabilitas pelaksanaannya, sehingga masyarakat merasa lebih tenang dan memahami seluruh alur proses yang dijalankan. Dengan selesainya kegiatan ini, pemerintah berharap hubungan baik antara masyarakat pemilik lahan, BWS Sumatera I, dan seluruh pihak terkait tetap terjaga. Pembayaran ganti kerugian ini menjadi langkah besar menuju percepatan pembangunan Bendungan Rukoh yang diharapkan mampu membawa manfaat jangka panjang bagi peningkatan kesejahteraan, penguatan infrastruktur sumber daya air, dan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Pidie. (zr)