Pemerintah Meluncurkan Program Penanganan Krisis Air Baku Kekeringan Dengan Teknologi ABSAH

Berita Balai

Foto Bersama Masyarakat Pasi Janeng - Pulo Aceh
Foto Bersama Masyarakat Pasi Janeng - Pulo Aceh

Air Tanah dan Air Baku SNVT PJPA Sumatera - I, Salah satu program pemerintah dalam mengantisipasi kekeringan dan memenuhi kebutuhan pertanian dan juga air baku masyarakat adalah dengan cara melakukan penampung air hujan. Untuk itu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dirjen Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera - I membuat program penanganan krisis air baku kekeringan. Penangan yang dilakukan adalah dengan melakukan teknologi ABSAH (Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan). 

Pada tahun 2021, Balai Wilayah Sungai Sumatera - I  telah merealisasikan program ABSAH yang terdiri dari 10 unit. 5 unit di Pulo Aceh - Kabupaten Aceh Besar, 1 unit di Seulimum - Kabupaten Aceh Besar dan 4 unit di kabupaten Aceh Timur. Program ABSAH atau yang biasa disebut Akuifer Buatan Simapanan Air Hujan, merupakan program yang menampung air hujan agar tidak terbuang sia-sia. Air hujan ditangkap melalui talang rumah, kemudiaan dialirkan dan ditampung di bangunan ABSAH dan nantinya air yang sudah dikelola akan dimanfaatkan sebagai air baku dimusim kemarau oleh masyarakat dimusim kemarau.

Dalam kunjungan penyerahan bangunan ABSAH kepada masyarakat yang dihadiri oleh, Pelaksana Teknik Air Tanah dan Air Baku SNVT PJPA Sumatera - Imengatakan bahwa bangunan ini harus sama-sama dijaga dan dimanfaatkan semaksimal mungkin terutama bagi masyarakat sekitar, dan juga menghibau masyarakat untuk berhemat dalam mengkomsusi air agar dapat mengurangi Krisis air baku dikala kemarau datang. 

Program padat karya swakelola tahunan ini mendapatkan antusias yang sangat besar dari masyarakat, salah satunya masyarakat Lamteng. "Pada tahun 2019 kami pernah mengalami kekeringan kemarau panjang sehingga kami kesulitan mendapatkan air, bahkan untuk wudhu di masjid pun kami kesulitan dikarnakan air sumur kami yang dangkal. Oleh karena itu kami harus menumpuh jarak lebih kurang 500 meter untuk menampung air untuk wudhu dan air baku dengan menggunakan kendaraan," Ujar Sekdes Lamteng.

Masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Balai Wilayah Sungai Sumatera - I yang telah membagun Bangunan Penyimpanan Air Baku melalui program ABSAH dan juga berharap program seperti ini dapat ditambah lagi pada beberapa lokasi daerah kekeringan lainnya.

Berita

berita/bb3ceb31-120c-4381-b66f-4010a3b65b8d/1764555496.jpg

BWS Sumatera I Pastikan Akses Jalan Pante Ceureumen Kembali Terbuka Pasca Banjir

berita/d04ee2b3-7f72-453f-b53d-88d7f75dc283/1764556922.jpg

BWS Sumatera I Laksanakan Normalisasi Sungai Lawe Bulan untuk Mitigasi Banjir di Aceh Tenggara

berita/fbaeeb8f-2d8a-408e-9b55-5a14ec90c118/1764559375.jpg

BWS Sumatera I Kerahkan Alat Berat untuk Pembersihan Jalan di Desa Beuringen dan Manyang Lancok

berita/ed1abcd6-5c50-4885-b52f-c590a778f312/1764563586.jpg

BWS Sumatera I Bersihkan Material Banjir di Desa Beurawang untuk Pulihkan Akses Warga

berita/c4631ac4-5af3-427b-91cb-0e98ae0e9ee0/1764574269.jpg

Presiden Prabowo Tinjau Langsung Dampak Banjir di Aceh Tenggara, Pastikan Penanganan Cepat dan Terukur

berita/9494b454-3024-4820-8f46-8d4dc45cc9a7/1764554611.jpg

Aksi Cepat BWS Sumatera I, Alat Berat Beroperasi di Pidie dan Pidie Jaya