Penandatanganan MOU antara Dirjen SDA dan Walikota Banda Aceh

Berita Balai

Pada hari Senin tanggal 25 Maret 2013 Dirjen SDA Bapak Muhammad Hasan melakukan penandatangan MOU PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI KOTA BANDA ACEH PROVINSI ACEH bersama dengan Walikota Banda Aceh Bapak Mawardi Nurdin.

Setelah Prosesi Penandatangan MOU yang dilaksanakan di Kantor Balai Kota Banda Aceh, Selanjutnya Bapak Dirjen dan Walikota Banda Aceh beserta tamu undangan lainnya, menuju ke lokasi prosesi gunting pita yang menandai dimulainya kegiatan Pengerukan Sungai Kr. Aceh yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 ini.

Kerjasama ini dilakukan  dalam rangka mendukung program Pemko yaitu mewujudkan program Transportasi Air untuk mengurangi kemacetan di KOta Banda Aceh, disamping juga untuk menciptakan destinasi wisata baru di Banda Aceh.

Menurut Dirjen SDA, Banda Aceh merupakan kota pertama di luar Jawa yang melakukan kerjasama di bidang ini.
Bapak Dirjen menyatakan " Saya yakin Krueng Aceh bisa menjadi sungai yang indah dan menyenangkan bagi masyarakat".

 

Bapak Dirjen sedang melakukan wawancara dengan Media

 

Bapak Walikota sedang melakukan wawancara dengan media

Berita

berita/a7bf7c9b-44ff-48d4-89ab-b21b251dbc7f/1765443396.jpg

Bantu 2 Excavator dan 4 Dump Truck: Kolaborasi BWS Sumatera I dan Adhi Karya Tingkatkan Efektivitas Pemulihan Pidie Jaya

berita/632a3416-a0fb-490f-8ca3-ccbd8ff8d437/1765441716.jpg

Penanganan Pascabanjir: BWS Sumatera I Rapikan Area Rencana Pengungsian Rumoh Rayek

berita/71dcc5f4-4ee0-4dd7-ae5f-9c61805cab28/1765351439.jpg

Pengerahan Alat Berat BWS Sumatera I Menguat, Penanganan Banjir Aceh Bergerak Dinamis

berita/9034dd55-a065-4c7c-a2c9-fbb9222f5d1c/1765339381.jpg

Penanganan Banjir Diperkuat, BWS Sumatera I Kerahkan Alat Berat Tambahan ke Pidie Jaya

berita/2e732f90-531b-4acb-a6cf-e72f1dd3b432/1765339071.jpg

Kawasan Terdampak Terparah Krueng Meureudu Mulai Dibersihkan Secara Menyeluruh

berita/f29e16fb-138d-4349-9c03-7de4964d6ade/1765337717.jpg

Akses Mulai Dibuka: BWS Sumatera I Tangani Material Lumpur dan Kayu di Geudumbak