Pengembangan Kota-Kota Di Luar Pulau Jawa Tingkatkan Pemerataan Pembangunan

Pembangunan Nasional

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan akan mendukung pengembangan kota-kota di luar Pulau Jawa, diantaranya enam kota yang menjadi fokus adalah Palembang, Banjarmasin, Makassar, Manado dan Denpasar, termasuk Ibukota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Pengembangan kota metropolitan di luar Pulau Jawa tersebut dalam rangka mendukung pemerataan pembangunan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Dengan adanya pengembangan kota metropolitan tersebut diharapkan dapat menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi lebih besar pada peningkatan PDB nasional,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Dikatakan Menteri Basuki dengan mengutip kajian Bappenas, bahwa di Indonesia, setiap pertumbuhan 1 persen penduduk perkotaan akan meningkatkan 1,4 persen PDB/kapita di Indonesia. Hal ini lebih rendah dari pertumbuhan Tiongkok di mana setiap pertumbuhan 1 persen penduduk berkontribusi minimal 3 persen PDB/kapita ataupun di Asia Timur dan Pasifik sebesar 2.7 persen. Artinya Indonesia belum cukup efisien dan produktif dibanding negara-negara tetangga.

Pembangunan kota-kota di luar Pulau Jawa juga untuk melanjutkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, yang telah membangun fondasi pembangunan yang lebih tangguh, lebih produktif, dan merata. Fondasi bagi pembangunan Indonesiasentris, bukan jawasentris, salah satunya dalam percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia.

Berkaitan hal tersebut diperlukan pengelolaan urbanisasi secara optimal agar kota-kota metropolitan yang dikembangkan tersebut atraktif untuk investasi. Seiring dengan hal tersebut, Menteri Basuki juga mengatakan pemerintah tengah mengevaluasi dan merelaksasi semua aturan yang dinilai menghambat investasi dengan omnibus law.

Menteri Basuki menambahkan urbanisasi bukan lagi dianggap sebagai beban, melainkan kesempatan untuk berkembang. Asalkan pelaksanaan urbanisasi dilakukan dengan memenuhi tiga syarat berikut, yaitu direncanakan dengan matang (well-planned), didukung oleh regulasi yang mantap (well-regulated) dan dibiayai secara terencana dengan cermat (well-financed).

“Melalui planning, regulasi, dan finance yang baik, urbanisasi bukan lagi beban, tetapi menjadi engine of growth", kata Menteri Basuki.

Perkembangan kota dan urbanisasi telah mengubah perilaku dan perekonomian masyarakat setempat. Menteri Basuki memberi contoh pembangunan Tol Trans Jawa telah mengubah pola perilaku masyarakat. Kawasan industri baru bermunculan mulai dari Subang, Kendal, Ngawi hingga Pasuruan.

“Informasi dari Asian Development Bank (ADB) menunjukkan foto satelit Pulau Jawa di malam hari yang terangnya mengikuti pola jalan tol. Kawasan sepanjang koridor tol Trans Jawa sudah menjadi engine of growth-nya Pulau Jawa,” ujar Menteri Basuki.(Gtv)

Berita

berita/98c4a8bf-85b3-4fc9-9206-e01a4a436dde/1738567231.jpg

Dirjen SDA 2025 Siapkan Program Strategis Dukung Swasembada Pangan

berita/14aa982d-f184-40ff-83a0-f47908ba285e/1738226711.jpg

Hasil Rakor TA 2025 Kementerian PU, Fokus pada Infrastruktur Berkelanjutan

berita/d8cda9ac-e651-42dd-ad1a-216a9f34858d/1737536914.jpg

Rapat Koordinasi Banjir Aceh Tenggara

berita/e149fc44-8cd8-464c-bfb0-2e0bc2d76ad8/1737536497.png

Menteri PU Lantik Pejabat Baru dalam Reorganisasi Kabinet Merah Putih

berita/9603dd3b-2e71-4740-abb6-78a132942163/1737012661.jpg

BWS Sumatera I Berhasil Tanam 7.225 Pohon Hingga 2024

berita/98e7268e-4a1e-40ee-b175-19d68c4b1158/1736929386.jpg

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Siap Resmikan 6 Bendungan