Sinkronisasi Program Irigasi Untuk Penuhi Kebutuhan Pangan di Negeri Ini

Pembangunan Nasional

Foto Rapat Ditjen SDA dengan Kementerian Pertanian
Foto Rapat Ditjen SDA dengan Kementerian Pertanian

Setiap badan publik tentunya memiliki tanggung jawab dan kewenangan masing-masing yang disesuaikan dengan APBN yang ada. Pun demikian dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) yang salah satu tanggung jawabnya adalah untuk membangun dan merehabiltasi Daerah Irigasi di Indonesia.

Sebagai wujud dari peningkatan kinerja, Ditjen SDA akan segera melakukan sinkronisasi yang intensif dengan Kementerian Pertanian terkait daerah irigasi yang ada di Indonesia. Kamis, 15 Agustus 2019, Ditjen SDA mengundang Kementerian Pertanian untuk duduk bersama dan mendiskusikan sinergitas program yang akan dilakukan pada tahun 2020. Rapat yang dihadiri oleh Direktur Irigasi Mochammad Mazid, juga Direktur Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air Edy Juharsyah, dan para pejabat dari Kementerian Pertanian tersebut diharapkan bisa menghasilkan perjanjian kerjasama yang bisa meningkatkan produksi pertanian untuk mendukung ketahanan pangan.

Program pengembangan pertanian yang dimaksud misalnya, kegiatan untuk mengatasi masalah kekeringan, ada pula kegiatan yang berkaitan dengan pola tanam yang mana seringnya terjadi pergeseran/perubahan pola tanam akibat cuaca ekstrim yang sulit diprediksi akhir-akhir ini. Dan juga penataan kembali terkait keberadaan pompa air tanah untuk irigasi yang bisa menimbulkan kekeringan apabila tidak dikelola dengan baik, seperti yang ada pada DI Madiun.

Seperti yan kita ketahui, dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan air secara nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen SDA menargetkan pembangunan satu juta hektar irigasi dan merehabilitasi tiga juta hektar jaringan irigasi mulai tahun 2015 hingga 2019.

Dan upaya ini juga yang perlu ditingkatkan setiap tahunnya, salah satunya dengan dibarengi modernisasi irigasi melalui pengembangan irigasi premium. Irigasi premium adalah irigasi yang mendapatkan jaminan suplai air dari bendungan yang saat ini masif dilakukan pembangunannya. Ada juga gerakan padat karya tunai yang membangun dan merehabilitasi saluran irigasi tersier untuk menunjang hasil produksi para petani.

Dua contoh kegiatan inilah yang diharapkan bisa terus dikembangkan dan ditingkatkan melalui kerjasama Ditjen SDA, Kementerian PUPR dengan Kementerian Pertanian kedepannya, agar kebutuhan pangan yang terus meningkat akibat pertumbuhan penduduk, bisa terus terpenuhi.(kompu SDA)

Sumber: www.pu.go.id

Berita

berita/5ed709da-0e53-4536-9b5e-a408ac46a630/1754617963.jpg

OP SDA II BWS Sumatera I Teken Pakta Integritas dan Kerjasama P3-TGAI di Banda Aceh

berita/ccf8702d-5cff-4f75-b8d5-d6b12b193b10/1754271678.jpg

Pelatihan ToT TPM P3-TGAI Tahun 2025, Perkuat Peran Pendamping Masyarakat dalam Pengelolaan Irigasi

berita/250b8dae-0436-4efd-a91e-889461c84fc1/1753758395.png

D.I. Baro Raya: Warisan Air dari Masa Lalu

berita/4a0e33d7-945a-46db-b07d-4e7a7a486e03/1753089215.png

Benarkah Jadi Penyebab Banjir di Aceh Utara karena Bendungan Keureuto?

berita/02e1a312-a049-4075-b9d3-c409dcb2a5c4/1752549007.jpg

Bendungan: Menyimpan Air, Menabur Harapan untuk Negeri

berita/aa11b3c1-6505-46ae-a2d4-892ecfa86d4b/1752220274.jpg

Wamen PU Tinjau Bendung Karet pada Hari Terakhir Kunjungan Kerja di Aceh