Sungai Itu Nadi Kehidupan, Bukan Tempat Sampah

Berita Balai •

Pernah bayangkan kalau rumah kita nggak punya selokan? Air kotor nggak ke mana-mana, bau menyengat, dan akhirnya bikin hidup nggak nyaman. Nah, sungai itu seperti versi raksasanya selokan rumah kita. Bedanya, dia bukan cuma buang air kotor, tapi juga bawa kehidupan. Sungai ngasih air buat sawah, jadi sumber air bersih, bantu cegah banjir, sampai jadi tempat orang santai-santai nikmatin alam.

Tapi sayangnya, banyak orang yang belum sadar pentingnya sungai. Masih banyak yang buang sampah sembarangan, bahkan langsung ke sungai. Padahal, sampah-sampah itu bisa nyumbat aliran air, bikin sungai kotor, dan jadi sarang penyakit. Kalau terus dibiarkan, bisa jadi bencana. Banjir datang lebih sering, kualitas air menurun, dan kita yang rugi sendiri.

Sungai juga rumah bagi makhluk hidup lain. Ada ikan, tanaman air, serangga, sampai burung yang hidupnya tergantung dari bersihnya sungai. Kalau airnya tercemar, mereka pun kehilangan tempat tinggal. Ibaratnya, kalau rumah kita tiba-tiba dipenuhi limbah, apa kita bisa nyaman tinggal di situ?

Menjaga sungai sebenarnya nggak sulit. Mulai aja dari diri sendiri: jangan buang sampah sembarangan, terutama ke saluran air. Pisahkan sampah organik dan non-organik, dan dukung kegiatan bersih-bersih sungai kalau ada di lingkungan sekitar. Bisa juga edukasi anak-anak sejak dini, kalau air itu harus dijaga dan dihargai.

Sungai bukan tempat buang-buang, tapi tempat yang harus dijaga. Kalau kita rawat sungai dengan baik, manfaatnya bakal balik ke kita juga. Lingkungan bersih, air melimpah, dan hidup jadi lebih sehat. Ingat, sungai itu bukan cuma urusan alam — tapi bagian dari hidup kita sehari-hari.