Indonesia SDA-net   

Matoa oleh Ketua IPPU Peringatan Hari Air Dunia ke-31

SISDA Artikel 16 Maret 2023 384 kali Matoa oleh Ketua IPPU Peringatan Hari Air Dunia ke-31 Foto : Penanaman Pohon Matoa oleh Ketua IPPU Peringatan Hari Air Dunia ke 31

Jambi, 16 Maret 2023 – Penanaman pohon Matoa oleh Ketua Ikatan Pensiunan PUPR (IPPU) yang diwakili oleh bapak Tatang Mulyawan, S.T., M.T. pada saat peringatan Hari Air Dunia ke-31 yang berlokasi di Kantor Balai Wilayah Sungai Sumatera VI.

Matoa (Pometia Pinnata) adalah tanaman buah khas Papua. Pohon matoa tergolong besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dan berdiameter rata-rata maksimum 100 cm. Pohon matoa umumnya berbuah sekali dalam setahun. Biasanya, pohon ini berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah tiga atau empat bulan kemudian. Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl. Pohon ini tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun). Matoa juga terdapat di beberapa daerah di Sulawesi, Maluku, dan Papua New Guinea. Buah matoa memiliki rasa yang manis.

Budidaya pohon matoa dapat dikembangkan dengan dua cara, yakni secara generatif (menanam biji) dan vegetatif (pencangkokan). Jika berminat dengan pembudidayaan matoa secara vegetatif (pencangkokan), disarankan untuk memilih pohon induk yang sudah menghasilkan buah dengan kualitas super, baik rasa maupun ketahanan pohon terhadap penyakit atau hama. Pilihlah salah satu cabang pohon yang unggul setelah itu sayat kulit untuk menghilangkan kambiumnya. Tutup sayatan cabang pohon matoa dengan tanah yang dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa. Biarkan cangkokan sampai mengeluarkan akar. Setelah cangkokan mengeluarkan akar, potong lalu pindahkan ke plastik polybag yang telah diisi dengan campuran tanah gembur dan pupuk kandang. Untuk budidaya matoa secara generatif (menanam biji), maka semailah biji matoa yang berasal dari buah matoa yang sudah tua. Biarkan sampai bibit sampai memiliki tinggi batang sekitar 10–15cm, kemudian pindahkan ke polybag. Rawat bibit sampai tinggi batang sekitar 40–50cm sebelum ditanam di lahan tanam permanen.

Matoa

Selain lezat, buah matoa ternyata memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Manfaat yang pertama adalah untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Buah matoa dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi karena kandungan zat yang bersifat diuresis. Kandungan ini dapat meningkatkan jumlah cairan yang dikeluarkan dari tubuh. Jika kadar cairan di dalam tubuh tinggi akan membuat tekanan darah meningkat. Kedua, matoa dapat menangkal penyakit kronis. Hal ini dikarenakan, buah matoa memiliki kandungan zat tanin yang merupakan antioksidan. Antioksidan sendiri merupakan penangkal utama radikal bebas yang menyerang tubuh. Radikal bebas yang masuk dalam tubuh bisa menyebabkan sel-sel rusak hingga menyebabkan penyakit kronis seperti penyakit, stroke dan diabetes. Ketiga, matoa dapat meningkatkan kesuburan wanita. Buah matoa mengandung vitamin E dan antioksidan yang dapat meningkatkan kesuburan wanita. Vitamin E yang ada di buah matoa mengandung antibodi yang mampu melindungi telur dan meningkatkan kesuburan sebesar 20-30%. Vitamin E juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit. (Sumber)

HELPDESK
Admin BWSS 6: Halo, apabila Anda memiliki pertanyaan, silakan hubungi kami melalui chat WhatsApp ini. Terima kasih.
Chat