BBWS Cimanuk Cisanggarung Lakukan Penanganan Kekeringan di Daerah Irigasi Jamblang untuk Menjaga Ketahanan dan Swasembada Pangan
Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional dan menjaga produktivitas pertanian di musim kemarau, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung melakukan penanganan darurat kekeringan di Daerah Irigasi (DI) Jamblang, Kabupaten Cirebon. Kegiatan lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 17, 20, dan 21 Oktober 2025 sebagai bentuk respons cepat terhadap kondisi minimnya pasokan air di lapangan.
Kondisi tersebut terjadi karena air dari Bendung Jamblang belum dapat mengalir menuju area pertanian di Desa Tegalkarang, Kecamatan Palimanan, sehingga berdampak pada lahan ladang jagung milik petani setempat. Kekeringan ini mengancam keberlanjutan produksi jagung yang merupakan salah satu komoditas pangan strategis nasional. Menyikapi hal ini, pemerintah desa bersama kelompok tani mengajukan surat permohonan bantuan air kepada BBWS Cimanuk Cisanggarung untuk mendapatkan dukungan dalam penyediaan air pertanian.
Sebagai tindak lanjut, BBWS Cimanuk Cisanggarung melaksanakan beberapa langkah teknis di lapangan. Penanganan dilakukan melalui pemasangan sistem sprinkler untuk menyiram tanaman jagung secara merata, serta penyaluran air menggunakan mobil tangki ke lahan yang mengalami kekeringan. Selain itu, digunakan pula mobile flood pump (pompa portabel) yang berfungsi mengambil air dari saluran induk Daerah Irigasi Rentang dan menyalurkannya ke area pertanian Desa Tegalkarang. Seluruh kegiatan ini dilakukan secara terkoordinasi bersama masyarakat dan pemerintah daerah setempat guna memastikan ketersediaan air bagi tanaman selama masa tanam berlangsung.
Upaya yang dilakukan BBWS Cimanuk Cisanggarung ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi untuk Mendukung Swasembada Pangan. Dalam kebijakan tersebut, Presiden menekankan pentingnya optimalisasi jaringan irigasi nasional—termasuk bendung, saluran, pintu air, dan sistem pemompaan—agar distribusi air pertanian dapat berjalan efektif dan efisien, terutama pada daerah terdampak kekeringan.
Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum, penguatan jaringan irigasi telah mendukung lahan pertanian seluas lebih dari 665.000 hektare dalam tahap awal program peningkatan ketahanan pangan nasional. Infrastruktur irigasi berperan besar dalam menjaga indeks pertanaman (IP), meningkatkan hasil produksi, dan memastikan kesinambungan suplai bahan pangan utama seperti padi dan jagung. Dukungan infrastruktur sumber daya air menjadi salah satu kunci keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan.
Melalui kegiatan penanganan kekeringan di Daerah Irigasi Jamblang, BBWS Cimanuk Cisanggarung menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung sektor pertanian di wilayah kerja sungai Cimanuk Cisanggarung. Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, diharapkan lahan-lahan pertanian—terutama ladang jagung di Desa Tegalkarang—tetap produktif meskipun menghadapi keterbatasan air di musim kering. Langkah ini merupakan bagian penting dalam menjaga ketahanan pangan daerah sekaligus memperkuat pencapaian swasembada pangan nasional sesuai amanat Inpres 02 Tahun 2025.