Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
blog-img-10

Posted by : ppid_cimancis

Peningkatan Jaringan Irigasi oleh P3A Gemah Ripah Maju di Desa Nunuk: Wujud Dukungan Terhadap Ketahanan Pangan Daerah

Sebagai bagian dari upaya mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional, Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Gemah Ripah Maju, selaku penerima manfaat Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI), melaksanakan kegiatan peningkatan jaringan irigasi di wilayah Desa Nunuk, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari hasil survei lapangan yang menunjukkan perlunya perbaikan dan peningkatan jaringan tersier di Daerah Irigasi Rentang, khususnya di Blok Rukem, untuk memastikan distribusi air ke lahan pertanian dapat berjalan optimal.

Desa Nunuk memiliki luas wilayah sekitar 280 hektare, dengan penggunaan lahan yang didominasi oleh areal persawahan seluas 217 hektare, sementara sisanya terdiri atas kawasan pemukiman seluas 63 hektare. Berdasarkan data demografis, jumlah penduduk mencapai 5.327 jiwa, terdiri dari 2.817 laki-laki dan 2.510 perempuan, dengan mata pencaharian utama sebagai petani (700 orang) dan buruh tani (300 orang). Kondisi ini menunjukkan ketergantungan ekonomi masyarakat yang cukup tinggi terhadap sektor pertanian, sehingga keberadaan sistem irigasi yang andal menjadi faktor penting dalam mendukung kesejahteraan masyarakat desa.

Sumber air irigasi di Desa Nunuk mayoritas berasal dari Daerah Irigasi Rentang, yang disalurkan melalui jaringan sederhana berupa saluran tanah. Meskipun sebagian jaringan telah berfungsi dengan baik, masih terdapat beberapa titik yang membutuhkan rehabilitasi dan peningkatan agar kapasitas saluran dapat kembali sesuai rencana. Melalui pelaksanaan Program P3-TGAI yang dilaksanakan secara swakelola oleh P3A Gemah Ripah Maju, dilakukan kegiatan perbaikan konstruksi saluran, penataan sistem distribusi air di tingkat petak, serta pembangunan jalan usaha tani untuk mempermudah mobilitas hasil pertanian dan kegiatan pemeliharaan jaringan.

Kegiatan ini memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama bagi 150 kepala keluarga petani yang menjadi penerima manfaat utama. Dengan adanya peningkatan jaringan irigasi, fungsi layanan irigasi meningkat dari 42 hektare menjadi 45 hektare, yang berdampak pada peningkatan luas lahan tanam efektif dan intensitas pertanaman. Selain itu, kegiatan ini juga menyerap tenaga kerja lokal hingga 631 Hari Orang Kerja (HOK), sehingga turut mendorong perputaran ekonomi desa melalui pola padat karya tunai yang diimplementasikan secara partisipatif.

Selain memberikan manfaat ekonomi, kegiatan ini juga meningkatkan keterampilan dan kapasitas masyarakat petani dalam bidang pemeliharaan, perbaikan, dan rehabilitasi jaringan irigasi. Melalui pendampingan teknis dari BBWS Cimanuk Cisanggarung, petani diberikan pemahaman mengenai prinsip efisiensi air, tata kelola saluran, serta pemeliharaan rutin agar sistem irigasi dapat berfungsi optimal dalam jangka panjang.

Pelaksanaan kegiatan ini sejalan dengan kebijakan nasional sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi untuk Mendukung Swasembada Pangan, serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Jaringan Irigasi. Kedua regulasi tersebut menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat petani dalam mewujudkan sistem irigasi yang berdaya guna, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Dengan keberhasilan kegiatan peningkatan jaringan irigasi di Desa Nunuk, BBWS Cimanuk Cisanggarung bersama P3A Gemah Ripah Maju sebagai pelaksana sekaligus penerima manfaat Program P3-TGAI telah berkontribusi langsung terhadap penguatan infrastruktur pertanian dan peningkatan produktivitas pangan di wilayah kerja Cimanuk Cisanggarung. Langkah ini menjadi wujud sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya air serta memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pengelolaan irigasi yang efisien, adaptif, dan berbasis pemberdayaan petani.