Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
blog-img-10

Posted by : ppid_cimancis

Program IPHA di Desa Jatianom: Efisiensi Air, Produktivitas Petani Meningkat

“Air adalah harapan kami,” ujar Santo Kusnadi, petani asal Desa Jatianom, yang kini merasakan langsung manfaat dari penerapan Program Irigasi Padi Hemat Air (IPHA). Program yang digagas oleh BBWS Cimanuk Cisanggarung ini menjadi salah satu inovasi penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan di wilayah kerja Sungai Cimanuk Cisanggarung. Melalui sistem irigasi efisien berbasis pengaturan debit air, lahan pertanian di Desa Jatianom kini mampu berproduksi lebih optimal dengan pemanfaatan air yang lebih hemat.

Program IPHA bertujuan meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi hingga 30% dibandingkan sistem konvensional, tanpa mengurangi hasil produksi tanaman. Berdasarkan hasil monitoring di lapangan, petani yang menerapkan teknologi ini mencatat peningkatan hasil panen hingga 6,8 ton per hektare, naik sekitar 12% dibandingkan hasil sebelumnya. Efisiensi air juga membuat petani mampu menanam lebih dari satu kali dalam setahun, sehingga meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari 200 menjadi 250.

Selain mendukung produktivitas, penerapan IPHA juga mendorong perubahan perilaku petani dalam mengelola air. Melalui bimbingan teknis dan pendampingan oleh petugas lapangan BBWS Cimanuk Cisanggarung, para petani dilatih untuk mengatur waktu buka-tutup aliran irigasi sesuai kebutuhan tanaman, memanfaatkan sistem pompa hemat energi, serta mengurangi kehilangan air akibat perkolasi dan evaporasi.

Upaya ini selaras dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Peningkatan Kinerja Pengelolaan Irigasi dan Swasembada Pangan, serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Jaringan Irigasi, yang menekankan efisiensi dan keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya air.

Dengan dukungan teknologi dan pendampingan berkelanjutan, BBWS Cimanuk Cisanggarung berkomitmen menjadikan Program IPHA sebagai model pengelolaan air yang adaptif terhadap perubahan iklim dan kebutuhan petani. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memastikan air tetap tersedia bagi generasi mendatang — sebuah langkah nyata menuju ketahanan pangan dan kemandirian air nasional.