Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
blog-img-10

Posted by : ppid_cimancis

Daerah Irigasi BBWS Cimanuk Cisanggarung: Pilar Utama Ketahanan Pangan di Jawa Barat

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung memiliki peran strategis dalam pengelolaan sumber daya air untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di wilayah kerjanya. Salah satu upaya utama adalah pengelolaan Daerah Irigasi (DI) yang tersebar di berbagai kabupaten di Jawa Barat. Beberapa DI yang menjadi kewenangan pemerintah pusat antara lain adalah daerah irigasi dengan luas baku minimal 3.000 hektar dan daerah irigasi lintas provinsi.

Berikut adalah daftar Daerah Irigasi yang dikelola oleh BBWS Cimanuk Cisanggarung beserta luas layanan irigasinya:

  • Daerah Irigasi Cipanas II: 3.265 hektare
  • Daerah Irigasi Rentang: 87.840 hektare
  • Daerah Irigasi Kamun: 8.462 hektare
  • Daerah Irigasi Rengrang: 2.345 hektare
  • Daerah Irigasi Seuseupan: 3.897 hektare
  • Daerah Irigasi Cisanggarung: 302 hektare
  • Daerah Irigasi Ciwaringin: 4.464 hektare
  • Daerah Irigasi Cikeusik: 6.178 hektare
  • Daerah Irigasi Leuwigoong: 5.313 hektare
  • Daerah Irigasi Malahayu: 11.984 hektare

Pengelolaan Daerah Irigasi ini dilakukan secara berkelanjutan dengan memperhatikan efisiensi distribusi air, pemeliharaan jaringan irigasi, serta koordinasi dengan masyarakat melalui Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Dengan sistem irigasi yang andal, pasokan air ke lahan pertanian tetap terjaga sepanjang tahun, risiko kekeringan dapat diminimalkan, intensitas tanam meningkat, dan produktivitas pertanian terus bertumbuh.

Sebagai contoh, Daerah Irigasi Rentang memiliki luas layanan irigasi terbesar di wilayah kerja BBWS Cimanuk Cisanggarung, yaitu 87.840 hektare. Bendungan Jatigede, yang menjadi sumber utama pasokan air untuk DI Rentang, memiliki kapasitas tampungan 980,57 juta m³ dan mampu mengairi lahan seluas 87.840 hektare. Bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir dan penyedia air baku untuk kebutuhan domestik dan industri.

Selain itu, BBWS Cimanuk Cisanggarung juga melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan pengelolaan irigasi, seperti Program Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) di Daerah Irigasi Kamun. Melalui penerapan sistem irigasi yang efisien dan terukur, lahan seluas 25 hektar berhasil mencapai produktivitas rata-rata hingga 7 ton per hektar. Peningkatan ini menjadi bukti bahwa pengelolaan air yang tepat mampu mendorong hasil panen melimpah sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya air.

Upaya ini sejalan dengan kebijakan nasional, termasuk Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Peningkatan Kinerja Pengelolaan Irigasi dan Swasembada Pangan, serta Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, yang menekankan pentingnya pengelolaan air secara terpadu, adil, dan berkelanjutan.

Melalui pengelolaan Daerah Irigasi yang profesional, BBWS Cimanuk Cisanggarung menegaskan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan memastikan keberlanjutan sistem irigasi di wilayah kerja.