BBWS Pompengan Jeneberang Dukung Penataan Kanal Bersih, Aman, dan Jadi Wajah Baru Kota Makassar

BBWS Pompengan Jeneberang Dukung Penataan Kanal Bersih, Aman, dan Jadi Wajah Baru Kota Makassar

BBWS Pompengan Jeneberang kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengelolaan lingkungan perkotaan. Kali ini, dukungan itu diwujudkan dengan hadirnya Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA), Zul Arifin yang mewakili Kepala BBWS Pompengan Jeneberang dalam launching program Penataan Kanal sebagai Kawasan Bebas Sampah dan Sentra Baru Ekotourisme.

 

Program ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah awal dari gerakan bersama yang digagas Pemerintah Kota Makassar dan didukung penuh oleh BBWS Pompengan Jeneberang. Kanal yang dulunya identik dengan sampah dan banjir, kini diproyeksikan menjadi wajah baru kota—lebih bersih, lebih tertata, dan bahkan bisa menjadi kawasan ekowisata.

 

“BBWS Pompengan Jeneberang siap bersinergi. Penataan kanal adalah bagian penting dari pengelolaan sumber daya air. Kalau kanal bersih dan fungsional, itu bukan cuma soal estetika, tapi menyangkut keselamatan warga dari risiko banjir,” ujar Zul Arifin.

 

Tak hanya hadir, BBWS Pompengan Jeneberang juga aktif dalam kolaborasi lintas sektor bersama jajaran Pemkot, TNI-Polri, petugas kebersihan, dan masyarakat. Kanal Jongaya menjadi titik awal gerakan ini. Ke depan, program ini akan menyasar seluruh kanal di Kota Makassar—dengan pendekatan gotong royong, kerja bakti setiap Jumat, serta penataan ulang jalur inspeksi yang selama ini tertutup bangunan liar.

 

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa penataan kanal ini bukan program sesaat. “Kita ingin ini jadi budaya kota. Kalau kanal bersih, air mengalir lancar, kota tidak tergenang, warga pun nyaman,” ujarnya.

 

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada BBWS Pompengan Jeneberang yang terus mendukung penanganan kanal sebagai bagian dari sistem drainase makro dan ruang hidup masyarakat kota.

BBWS Pompengan Jeneberang memandang kanal bukan hanya sebagai alur air, tetapi juga sebagai elemen penting dalam tata ruang kota yang harus dijaga, ditata, dan dimanfaatkan secara bijak. Melalui kolaborasi ini, harapannya kanal-kanal di Makassar bukan lagi titik rawan banjir, tapi jadi cermin kota yang modern, peduli lingkungan, dan nyaman bagi warganya. (SISDA)