Sharing Knowledge Antara BBWS Pompengan Jeneberang dan PT. Vale Indonesia Mengenai Bendungan
Pada Rabu, 7 Agustus 2024, rombongan BBWS-PJ yang dikordinir oleh Muhammad Firdaus, ST., MSP., selaku Ketua Tim Pelaksana Urusan Pelaksanaan OP-SDA, mengunjungi PT. Vale Indonesia, guna menindak lanjuti surat dari Dirjen SDA Kementerian PUPR tentang Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi terhadap penyelenggaraan Bendungan Milik Non PUPR, serta untuk memperoleh pengetahuan mengenai pengelolaan bendungan di PT Vale Indonesia.
“Tujuan kami mengunjungi lokasi ini adalah untuk menindak lanjuti surat dari Dirjen SDA dalam rangka koordinasi, monitoring dan evaluasi pada bendungan yang ada di sini. Kami membawa juga UPB-UPB dari balai, untuk mempelajari dan mendapatkan informasi mengenai pemantauan, pemeliharaan, dan operasi bendungan,” kata Firdaus.
Dengan melibatkan Unit Pengelola Bendungan (UPB) yang ada di lingkup BBWS Pompengan Jeneberang (BBWS-PJ), diharapkan dapat mengadopsi pengetahuan terkait pengelolaan bendungan yang dilakukan oleh pihak swasta, dalam hal ini PT. Vale Indonesia yang terletak di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur.
Anom Prasetio, selaku Senior Manager Hydro DAM & Surveillance, menjelaskan bahwa mereka menerapkan beberapa teknologi dalam pengelolaan bendungan, seperti penggunaan Robotic Total Station untuk memantau patok geser secara real time dan Pemantauan Satelit untuk mengetahui perubahan pemanfaatan catchment area waduk.
“Bendungan yang dikelola oleh PT. Vale Indonesia meliputi Bendungan Batu Besi, Balambano, dan Karebbe. Seluruh pemantauan instrumentasi sudah real time dan dipantau melalui Robotic Monitoring System pada ruang kontrol. Teknologi robotik ini juga membantu memberikan peringatan dini,” ungkap Anom.
Diketahui bahwa fungsi dari bendungan yang dikelola PT. Vale Indonesia adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik operasional pabrik, perumahan dan operasional pendukung lainnya. Bendungan Larona menghasilkan 165 MW, Bendungan Balambano 110 MW, dan Bendungan Karebbe 90 MW.
Dari segi pemantauan keamanan bendungan, PT Vale Indonesia menggunakan beberapa instrumen, antara lain:
1. Robotic Total Station, untuk mengukur deformasi bendungan secara real time
2. Miltronic, untuk mengukur elevasi air waduk secara real time
3. V-noch weir, untuk mengukur kebocoran
4. Piezometer, untuk mengukur level muka air tanah
5. Inclinometer, untuk mengukur deformasi vertical.
Kunjungan ini diikuti pula oleh PPK OP SDA II, Fajar Arif Nurdin, ST., MT., yang memfasilitasi kegiatan OP Bendungan dan turut hadir dalam kunjungan ini meliputi UPB Bili Bili, UPB Kalola - Paselloreng, UPB Ponre Ponre - Salomekko dan UPB Karalloe - Pamukkulu.(SISDA)