Tinjau Bendung Sei Wampu, Kepala BBWS Sumatera II Medan Pastikan Siap Dukung Program Ketahanan Pangan
BBWS SUMATERA II MEDAN - Kepala BBWS Sumatera II Medan, Agus Safari meninjau langsung infrastruktur Bendung Sei Wampu serta jaringan irigasi yang menjadi bagian dari Daerah Irigasi Wampu, Jumat (3/1). Kunjungan ini dilakukan memastikan pekerjaan di Bendung Sei Wampu akan terus berlanjut.
“Kita ingin memastikan bahwa pekerjaan akan terus berlanjut sampai tuntas. Kita akan melihat pekerjaan-pekerjaan apa saja yang perlu kita lakukan segera di sekitar Bendung, dan jaringannya,” ucap Kabalai Agus.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala BBWS Sumatera II Medan didampingi oleh Kabid KPI SDA, Robby Indra Gartika, PPK Irigasi dan Rawa IV, Shafur Bachtiar, PPK Pengadaan Tanah PJPA, Iran Surianto, dan PPK Perencanaan dan Program, Joice Elida Manurung.
Kepala BBWS Sumatera II Medan juga menyampaikan bahwa kunjungan ini dilakukan untuk memastikan Daerah Irigasi Wampu dapat berfungsi agar dapat mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Kita akan segera memfungsikan bendung dan irigasi yang sudah terbangun, kemudian kunjungan ini juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan Wapres Gibran minggu lalu bersama Menteri Pertanian yang sempat mengkonfirmasi mengenai keberlanjutan dari pembangunan Daerah Irigasi Wampu ini,” kata Kabalai Agus.
Areal persawahan di Kabupaten Langkat sebelumnya hanya mengandalkan curah hujan dalam mengelola persawahannya dan hanya dapat panen satu kali dalam setahun. Dengan hadirnya Bendung Sei Wampu ini diharapkan dapat menopang kebutuhan air bagi irigasi pertanian untuk mendukung potensi lumbung pangan yang dimiliki oleh Kabupaten Langkat.
Selain itu juga Bendung Sei Wampu diharapkan menjadi salah satu langkah dalam mendukung program ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto yang menjadi program prioritas pemerintah saat ini. Ketahanan pangan merupakan Langkah strategis untuk menjamin kesejahteraan dan kemandirian bangsa di Tengah tantangan global yang terus berkembang.