BBWS Sumatera II Medan dan Komisi V DPR RI Pastikan Percepatan Penanganan Sektor Infrastruktur Terdampak Bencana
Kementerian Pekerjaan Umum melalui BBWS Sumatera II Medan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus berupaya melakukan percepatan penanganan pada sektor infrastruktur terdampak bencana di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga, Sumatera Utara.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Dwi Purwantoro saat meninjau kondisi pascabencana di Sumatera Utara bersama dengan Komisi V DPR RI, didampingi oleh Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal SDA T. Maksal Saputra dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Medan Feriyanto Pawenrusi.
Dalam pertemuan tersebut, Dirjen SDA Dwi Purwantoro menegaskan bahwa normalisasi sungai menjadi prioritas utama penanganan pascabencana. Ia mengungkapkan bahwa sedimentasi ekstrem telah menyebabkan penurunan kedalaman sejumlah alur sungai, sehingga memicu luapan air ke pemukiman warga.
“Kedalaman sungai yang sebelumnya sekitar 2 meter sekarang tersisa 0,5 meter akibat sedimentasi. Karena itu kita lakukan normalisasi agar saat hujan deras, aliran tidak meluap,” ujar Dirjen Dwi.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa upaya tanggap darurat difokuskan pada enam sungai di Kabupaten Tapanuli Tengah dan dua sungai di Kota Sibolga.
Penambahan alat berat dan sumber daya manusia di lokasi menjadi prioritas berikutnya. “Kita akan menambah alat dan petugas lapangan untuk mempercepat pengerjaan, terutama mengingat kondisi cuaca yang masih harus diwaspadai,” imbuh Dwi Purwantoro.
Tinjauan lapangan dilakukan sebagai bentuk komitmen dalam menangani dampak bencana, sekaligus memperkuat koordinasi untuk percepatan pemulihan infrastruktur di wilayah Tapanuli Tengah dan Sibolga.
Pada kesempatan ini, Komisi V DPR RI memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah percepatan yang dilakukan Kementerian PU melalui Ditjen SDA. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi risiko bencana serupa serta meningkatkan ketahanan wilayah terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi dalam waktu dekat.