Nusa Dua, 28 Mei 2024 - Pada tahun 2027 mendatang, Arah Saudi menjadi tuan rumah World Water Forum ke-11. Arab Saudi menyatakan siap dan akan berbagi pegalaman desalinasi air laut kepada dunia.
Mengapa desalinasi, proses mendapakan air bersih dengan memishkan kadar garam dari air laut ke air tawar, menjadi kebanggaan Arab Saudi?
Berlokasi di jantung kawasan Timur Tengah, Arab Saudi merupakan negara ke-12 terluas di dunia. Dengan Gross Domestic Product (GDP) mencapai 2.246 triliun dollar AS dan pendapatan per kapita mencapai 68.000 dollar AS, saat ini kekuatan ekonomi Arab Saudi berada pada peringkat ke-17 dunia.
Meskipun demikian, Arab Saudi juga menghadapi banyak tantangan pada sektor air.
"Kami hidup di wilayah yang sangat padat dan kering," kata Wakil Menteri untuk Air, Kementerian Lingkungan, Air, dan Pertanian Arab Saudi Abdulaziz Al Shaibani pada sesi khusus World Water Forum ke-10 berjudul "The 11th World Water Forum: Action Now for A Better Tomorrow", di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, pada Jumat (24/5/2024).
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, Abdulaziz menjelaskan, Arab Saudi melakukan sejumlah upaya untuk mendapatkan akses air yang lebih mudah, antara lain melalui National Water Strategy yang diluncurkan pada tahun 2016. Strategi tersebut meliputi berbagai usaha dan kebijakan yang dilakukan Arab Saudi guna memastikan masyarakat mendapatkan akses air yang cukup.
Lewat strategi tersebut, Arab Saudi mendapatkan hasil nyata melalui penggunaan teknologi desalinasi, sebuah proses mengubah air laut menjadi air tawar. "Atas keberhasilan tersebut, saat ini Arab Saudi menjadi produsen terbesar air desalinasi dari air laut," tegasnya.
Beberapa program lain juga terus diupayakan Arab Saudi guna menggali sumber daya air, termasuk dengan memanen air hujan, mendaur ulang air limbah, dan lain sebagainya.
Abdullah Al Zuwaid dari Saudi Water Authority (SWA) menjelaskan, hingga akhir 2024 nanti, kapasitas total air desalinasi Arab Saudi akan mencapai 13,3 juta kubik per hari. Kapasitas tersebut dihasilkan dari sedikitnya 43 pabrik desalinasi air di Arab Saudi yang menggunakan teknologi ramah lingkungan terbaru dan menggunakan energi terbarukan.
"Teknologi yang kami gunakan termasuk teknologi dengan konsumsi energi yang paling rendah di dunia, yakni hanya 2,27 kwh/m3 untuk pabrik desalinasi kecil," ujarnya.
Di sela-sela diskusi, keduanya menyatakan Arab Saudi siap menjadi tuan rumah World Water Forum ke-11. Mereka siap berbagi pengalaman dan akan mengajak peserta untuk datang dan melihat langsung bagaimana teknologi desalinasi bekerja sebagai solusi untuk menanggulangi permasalahan akses air bersih di dunia.
BeritaTerkini
2024-10-25 00:54:59
2024-10-24 00:50:04
2024-10-16 00:58:26
2024-10-02 03:28:17
© Copyrights 2024. BWS Bali-Penida.