Benarkah Jadi Penyebab Banjir di Aceh Utara karena Bendungan Keureuto?
Berita Balai •

Aceh Utara – Bendungan Keureuto yang terletak di Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, belakangan kerap disebut-sebut sebagai penyebab banjir yang melanda wilayah Lhoksukon dan sekitarnya. Isu ini berkembang seiring datangnya musim hujan dan meningkatnya debit air sungai di kawasan tersebut.
Namun berdasarkan penelusuran dan kajian teknis, banjir yang terjadi di Aceh Utara bukan disebabkan oleh bendungan tersebut. Wilayah ini memang sudah menjadi langganan banjir jauh sebelum pembangunan Bendungan Keureuto dimulai. Bahkan, bendungan ini justru dibangun sebagai solusi pengendalian air dan pengurangan risiko banjir di daerah hilir.
Ada beberapa faktor utama yang menjadi penyebab banjir di kawasan ini. Salah satunya adalah kondisi sungai yang hanya memiliki satu muara dan semakin dangkal, sehingga aliran air menjadi tidak lancar. Selain itu, banyak sungai di sekitar lokasi yang bermuara ke satu titik yang sama, menyebabkan air meluap saat hujan deras turun dalam waktu bersamaan.
Faktor lain yang turut memicu banjir adalah menyempitnya area resapan air akibat alih fungsi lahan dan peralihan hutan menjadi permukiman. Pepohonan yang dulunya menjadi pelindung alami kini berkurang drastis, mempercepat aliran air ke pemukiman. Ditambah lagi dengan intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Bendungan Keureuto sendiri merupakan salah satu proyek strategis nasional yang memiliki kapasitas tampungan mencapai 215,94 juta meter kubik. Selain untuk irigasi dan penyediaan air baku, bendungan ini juga dirancang untuk membantu mengurangi risiko banjir hingga 30%. Dengan kata lain, keberadaan bendungan ini justru menjadi bagian dari solusi, bukan penyebab utama banjir di Aceh Utara.
Berita

Turnamen Gateball Antar Balai Kementerian PU se-Provinsi Aceh Resmi Dimulai

BWS Sumatera I Gelar Turnamen Gateball Sambut Hari Kemerdekaan

OP SDA II BWS Sumatera I Teken Pakta Integritas dan Kerjasama P3-TGAI di Banda Aceh

Pelatihan ToT TPM P3-TGAI Tahun 2025, Perkuat Peran Pendamping Masyarakat dalam Pengelolaan Irigasi

D.I. Baro Raya: Warisan Air dari Masa Lalu

Benarkah Jadi Penyebab Banjir di Aceh Utara karena Bendungan Keureuto?