Anggur Brazil/Anggur Batang (Plinia cauliflora (Mart.) Kausel)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Filum : Streptophyta
Kelas : Equisetopsida
Subkelas : Magnoliidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Plinia
Spesies : Plinia cauliflora (Mart.) Kausel
(Royal Botanic Gardens, Kew, t.t.)
Status Konservasi IUCN
LC – Least Concern
Deskripsi
Anggur Brazil atau Anggur Batang merupakan jenis tanaman penghasil buah yang berasal dari Brazil dan menyebar ke berbagai negara. Tanaman ini berhabitus pohon dengan habitat pada kawasan bioma tropis yang kering secara musiman (Royal Botanic Gardens, t.t.). Pohon anggur brazil dapat tumbuh di tempat dengan ketinggian hingga 1.700 m dpl, suhu udara rata-rata 22–28 °C, curah hujan rata-rata 900–1.500 mm/tahun. Anggur batang dapat tumbuh subur pada tempat dengan tanah yang subur, solum dalam, memiliki drainase yang baik, kaya humus, dan agak asam.
Anggur brazil termasuk dalam tumbuhan dengan pertumbuhan yang lambat (slow growing species). Pohon ini memiliki tinggi 5–13 m dengan diameter batang mencapai 20 cm. Tajuknya berbentuk bulat, rapat, dan lebar. Daun anggur brazil berwarna hijau tua, berukuran kecil, dengan duduk daun berlawanan. Bunganya berwarna putih dengan ukuran kecil. Buah anggur brazil berwarna ungu, berbentuk seperti bola, memiliki kulit buah yang tebal dengan daging buah yang transparan dan mengandung banyak air. Buahnya kaya vitamin C dan dapat dikonsumsi secara langsung (Plant For A Future, t.t.).
Berdasarkan penelitian, anggur brazil mengandung senyawa yang kaya antioksidan, anti-inflamasi, dan antikanker yang dapat digunakan dalam pencegahan dan pengobatan kanker payudara (Reguengo et al., 2022). Selain itu, ditemukan komponen kimia hasil ekstrak kulit batang yang memiliki sifat astringen, sehingga mampu mengatasi diare dan gangguan pencernaan lainnya. Dalam ekstrak buah dan daun tanaman anggur brazil ditemukan kandungan asam galat, asam elagat, dan turunan flavonoid yang mampu melawan beberapa aktivitas bakteri Enterococcus faecalis, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp. (Souza-Moreira et al., 2022).
Pustaka
Botanic Gardens Conservation International (BGCI), IUCN SSC Global Tree Specialist Group & Canteiro, C. (2019). Plinia cauliflora. The IUCN Red List of Threatened Species 2019: e.T148756263A148756265. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2019-3.RLTS.T148756263A148756265.en. Diakses pada 2 November 2025.
Plant For A Future. (t.t.). Plinia cauliflora - (Mart.) Kausel. Plant For A Future. Diambil dari https://pfaf.org/user/Plant.aspx?LatinName=Plinia+cauliflora. Diakses pada 2 November 2025.
Reguengo, L. M., do Nascimento, R. D. P., da Fonseca Machado, A. P., & Junior, M. R. M. (2022). Signaling pathways and the potential anticarcinogenic effect of native Brazilian fruits on breast cancer. Food Research International, 155, 111117.
Royal Botanic Gardens, Kew. (t.t.). Plinia cauliflora (Mart.) Kausel. Plants of the World Online. Diambil dari https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:427190-1. Diakses pada 2 November 2025.
Souza-Moreira, T. M., Severi, J. A., Santos, E., Silva, V. Y., Vilegas, W., Salgado, H. R., & Pietro, R. C. (2011). Chemical and antidiarrheal studies of Plinia cauliflora. Journal of medicinal food, 14(12), 1590–1596.
















PUPR 
