JIAT: Inovasi Irigasi Modern untuk Ketahanan Pangan Nasional
Sobat Cimancis, melalui pembangunan Sumur Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di berbagai daerah, para petani kini merasakan manfaat nyata dengan meningkatnya produktivitas dan kepastian panen. Jika sebelumnya hasil pertanian kerap terganggu akibat kekurangan pasokan air terutama pada musim kemarau, kini keberadaan JIAT menjadi solusi efektif dalam menjaga kontinuitas suplai air ke lahan pertanian. Teknologi ini memungkinkan air tanah dimanfaatkan secara efisien untuk kebutuhan irigasi, khususnya di wilayah yang tidak terlayani oleh jaringan irigasi permukaan.
Program pembangunan Sumur JIAT merupakan bagian dari amanat Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air, yang menekankan pentingnya penguatan ketahanan pangan nasional melalui penyediaan infrastruktur air yang adaptif terhadap perubahan iklim. Pelaksanaan program ini dikoordinasikan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, dengan melibatkan masyarakat setempat melalui pendekatan padat karya dan sistem pengelolaan berbasis kebutuhan petani.
Secara teknis, satu unit Sumur JIAT mampu melayani lahan pertanian seluas 15 hingga 25 hektare, tergantung pada kondisi geohidrologi dan jenis tanaman yang dibudidayakan. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (2024), implementasi JIAT di wilayah kerja BBWS Cimanuk Cisanggarung telah membantu meningkatkan produktivitas padi rata-rata hingga 6,5 ton per hektare, naik sekitar 20 persen dibanding kondisi sebelum pembangunan. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan air berbasis sumber daya lokal dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan hasil pertanian.
Selain mendukung peningkatan produksi pangan, keberadaan JIAT juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat pedesaan. Ketersediaan air yang stabil membuat petani dapat menambah intensitas tanam hingga tiga kali dalam setahun, serta memperluas diversifikasi tanaman bernilai ekonomi tinggi seperti palawija dan hortikultura. Dengan demikian, program ini berperan penting dalam memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan di wilayah kerja BBWS Cimanuk Cisanggarung.
Melalui langkah inovatif ini, BBWS Cimanuk Cisanggarung terus menunjukkan komitmennya dalam mengelola sumber daya air secara terpadu untuk kesejahteraan masyarakat. Sumur JIAT bukan hanya infrastruktur teknis, tetapi juga wujud nyata kolaborasi antara pemerintah dan petani menuju kemandirian pangan nasional dan masa depan pertanian yang tangguh.
















PUPR 
.jpg)