Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
blog-img-10

Posted by : ppid_cimancis

P3A Tirta Tani Leuwigoong: Wujud Gotong Royong Mewujudkan Ketahanan Pangan

Kelompok P3A Tirta Tani Leuwigoong di Desa Leuwigoong, Kabupaten Garut, menjadi salah satu contoh nyata keberhasilan penerapan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahap I tahun 2025. Dengan pendampingan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, kegiatan ini berhasil membangun jaringan saluran irigasi sepanjang 270 meter, yang mampu melayani areal pertanian seluas 70 hektare. Melalui pelaksanaan kegiatan ini, masyarakat setempat turut merasakan manfaat ekonomi secara langsung, dengan terciptanya 689 Hari Orang Kerja (HOK) yang menyerap tenaga kerja lokal dan memperkuat semangat gotong royong di tingkat desa.

Selain memperkuat sistem irigasi, kegiatan ini juga berperan penting dalam meningkatkan kemampuan petani dalam pengelolaan air dan pemeliharaan jaringan irigasi secara mandiri. Dengan dukungan teknis dari tim pendamping lapangan BBWS Cimanuk Cisanggarung, para petani dibekali pemahaman mengenai pentingnya efisiensi penggunaan air dan pengaturan distribusi air yang adil antarpetani. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga keberlanjutan fungsi jaringan irigasi di masa mendatang.a

Program P3-TGAI ini selaras dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Peningkatan Kinerja Pengelolaan Irigasi dan Swasembada Pangan, serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 tentang pelaksanaan P3-TGAI. Kedua kebijakan tersebut menekankan pentingnya pendekatan partisipatif dan berkelanjutan dalam pengelolaan irigasi, di mana masyarakat menjadi pelaku utama dalam menjaga fungsi jaringan irigasi sebagai penopang ketahanan pangan nasional.

Dengan mengalirnya air melalui saluran yang kini lebih baik, petani di Desa Leuwigoong memiliki harapan baru untuk meningkatkan hasil panen dan memperluas periode tanam. Setiap meter saluran yang dibangun bukan hanya pekerjaan fisik, tetapi juga simbol komitmen bersama untuk mewujudkan kemandirian pangan dan kesejahteraan petani Indonesia.