Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
blog-img-10

Posted by : ppid_cimancis

Peningkatan Jaringan Irigasi D.I. Rentang: Implementasi Inpres Nomor 2 Tahun 2025 untuk Ketahanan Pangan Nasional

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung melaksanakan kegiatan peningkatan dan rehabilitasi jaringan tersier di Daerah Irigasi (D.I.) Rentang, yang berlokasi di Kabupaten Cirebon. Fokus pekerjaan ini berada pada Saluran Tersier AWS.2 Ka, dengan tujuan meningkatkan fungsi hidrolis saluran, memperkuat sistem distribusi air ke lahan pertanian, serta memastikan kinerja irigasi berjalan optimal sepanjang musim tanam.

Pekerjaan ini dilakukan melalui perbaikan struktur saluran, normalisasi lintasan air, dan perkuatan pasangan batu guna mengurangi kehilangan air akibat kebocoran dan sedimentasi. Berdasarkan hasil survei teknis, efisiensi distribusi air pada jaringan lama hanya mencapai sekitar 68–72 persen, sementara dengan peningkatan ini diproyeksikan dapat meningkat menjadi 85–90 persen. Peningkatan efisiensi tersebut akan berdampak langsung pada ketersediaan air bagi petani di wilayah hilir yang sebelumnya sering mengalami kekurangan suplai.

D.I. Rentang sendiri merupakan salah satu sistem irigasi terbesar di Jawa Barat, dengan luas layanan mencapai 87.840 hektare, mencakup wilayah Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Majalengka. Berdasarkan data Kementerian Pertanian (2024), kawasan ini menjadi sentra produksi beras nasional dengan kontribusi rata-rata 4,8–5 persen terhadap total produksi padi Indonesia. Melalui peningkatan jaringan tersier AWS.2 Ka, diharapkan produktivitas lahan meningkat dari rata-rata 6,2 ton menjadi 6,8–7 ton per hektare, serta memperluas indeks pertanaman (IP) dari 180 menjadi 240. Hal ini setara dengan potensi tambahan produksi gabah sekitar 520.000 ton per tahun di wilayah layanan D.I. Rentang.

Secara sosial dan ekonomi, manfaat pekerjaan ini akan dirasakan langsung oleh lebih dari 96.000 petani yang bergantung pada sistem irigasi D.I. Rentang. Selain meningkatkan hasil panen, ketersediaan air yang stabil akan memperkuat ketahanan pangan rumah tangga tani, menekan risiko gagal panen akibat kekeringan, serta meningkatkan pendapatan petani rata-rata sebesar 10–15 persen per musim tanam. Peningkatan jaringan irigasi juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan tata air wilayah dan mendukung pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.

Kegiatan ini dilaksanakan mengacu pada Permen Pekerjaan Umum Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar Kegiatan dan Kriteria Pengelolaan Infrastruktur Sumber Daya Air. Melalui implementasi Inpres 02 Tahun 2025, BBWS Cimanuk Cisanggarung menegaskan komitmennya untuk menghadirkan infrastruktur air yang efisien dan berdaya guna bagi masyarakat. Upaya peningkatan jaringan tersier ini bukan sekadar pekerjaan fisik, melainkan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan air dan ketahanan pangan nasional, guna mendukung terwujudnya kedaulatan pangan Indonesia yang berkelanjutan.