Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Survey Investigasi Dampak Bencana Alam Banjir tepatnya Di Desa Ngidiho Kec. Galela Barat, Kabupaten Halmahera Utara (HALUT) Provinsi Maluku Utara (MALUT)
Jumat, 19 Februari 2021, Dilihat 768 kali
Kasubdit Wilayah III Ir. M. Kotra Nizam Lembah .SP1 di dampingi oleh Satker OP, Kasie OP dan PPK OP II BWS MALUT Melakukan perjalanan menuju lokasi survey investigasi Bencana alam banjir di desa ngidiho Kec. Galela Barat Kab. Halmahera Utara (HALUT) Provinsi Maluku Utara (MALUT) melalui Transportasi laut dengan menggunakan speedboad PUPR 4 dari jembatan Resident menuju pelabuhan sofifi, setelah itu dari sofifi menuju lokasi investigasi dampak Bencana Alam Banjir di desa ngidiho Kec. Galela Barat Kab. Halmahera Utara (HALUT) menggunakan transportasi darat.
Sesampainya di lokasi survey investigasi Dampak Bencana Alam, terdapat 2 titik lokasi banjir yang di kunjungi oleh Kasubdit beserta tim BWS Maluku Utara (MALUT), putusnya jembatan tiabo mengakibatkan terputusnya pipa air yang menempel pada bagian bawah jembatan yang mengakibatkan pasokan air bersih yang melayani 4 desa terganggu yaitu desa ngidiho, makete, gotalam dan desa duma. Dampak bencana alam juga merusak rumah warga terutama di desa ngidiho.
putusnya pipa air baku fram 7 sepanjang ± 470 di karenakan banjir dengan curah hujan yang mencapai 201 mm/hari dan ketinggian air mencapai 1 – 1.5m, Sehingga mengakibatkan longsornya tebing sungai dan putusnya jembatan tiabo, hal ini menyebabkan mobilitas, aktifitas dan terganggunya perekonomian masyarakat serta terputusnya pipa air baku bagi 891 KK (3.241 jiwa), sementara itu untuk beberapa rumah di desa ngidiho kec. Galela barat, terdapat 8 unit rumah warga rusak berat (hanyut) dan 1 unit sekolah terendam air serta jalan kabupaten sepanjang ± 400 terancam abrasi.
Dari pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara (MALUT) sendiri mempersiapkan 2 titik sumur air tanah untuk air baku dan pemasangan jaringan pipa transmisi sepanjang ± 800m untuk warga desa ngidiho kec. Galela barat yang mengalami dampak bencana alam banjir, Dan juga penanganan sungai dengan perkuatan tebing sungai menggunakan bronjong sepanjang ± 470m serta perkuatan tanggul dan normalisasi sungai sepanjang ± 800m,
Tetapi setelah dilakukannya verifikasi oleh TKC (Tim Kaji Cepat) Bina OP, lokasi yang di usulkan tidak termasuk dalam penanganan mendesak.
Kasubdit Wilayah III Ir. M. Kotra Nizam Lembah .SP1 bersama tim BWS Malut melanjutkan kunjungan ke tempat mobilisasi 1 Unit Excavator Amfibi yang berlokasi di Danau Galela Kec. Galela Barat,
Yang baru saja tiba di Danau Galela, excavator tersebut direncanakan akan melakukan pekerjaan di sungai tiabo, dengan hadirnya excavator ini diharapan dapat menpercepat progress pengerjaan dampak bencana alam dapat terselesaikan dengan tepat waktu.