Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Padat Karya Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Pedalaman Halmahera, Trans Lalubi
Jumat, 05 September 2025, Dilihat 89 kali

Pedalaman Halmahera terus menjadi perhatian Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara. Kepala BWS Malut menugaskan Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan (Satker OP) yang diwakili oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) OP SDA I untuk meningkatkan intensitas kunjungan ke daerah terpencil, khususnya kawasan transmigrasi yang tengah mengembangkan sawah padi.
Kehadiran pemerintah melalui program padat karya dan Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) tidak hanya sebatas pembangunan infrastruktur, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam menggerakkan perekonomian masyarakat. Program ini memberi peluang kerja langsung, meningkatkan daya beli, serta memperkuat ketahanan pangan nasional. Upaya tersebut sejalan dengan agenda Presiden menuju swasembada pangan.
Kunjungan kali ini difokuskan di wilayah Trans Lalubi, Daerah Irigasi Gane Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, yang berbatasan dengan Halmahera Tengah. Kawasan ini menjadi salah satu penerima program P3TGAI yang kini memasuki tahap pelaksanaan. Kehadiran tim BWS Malut di lapangan bertujuan memastikan seluruh pekerjaan berjalan sesuai ketentuan teknis, melibatkan partisipasi masyarakat, serta memberi manfaat langsung bagi petani.
PPK OP SDA I, Ruslan Rizal, ST., MT., yang mewakili Kepala BWS Malut, menegaskan pentingnya penerapan keselamatan kerja (K3) oleh para pekerja. Ia juga mengingatkan agar pelaksanaan pekerjaan memperhatikan gravitasi saluran irigasi sehingga air dapat mengalir optimal ke sawah. Selain itu, ia menekankan pentingnya pengecekan skema gambar dan detail teknis agar setiap kendala di lapangan dapat segera dicarikan solusi.
Di sela kegiatan monitoring, Ruslan berdialog dengan Kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Ia menyampaikan arahan dari Kepala BWS Malut, M. Saleh Talib, ST., MT., agar pembayaran upah kerja serta jumlah tenaga kerja sesuai rencana kerja yang telah disusun. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekaligus menumbuhkan semangat kebersamaan dan gotong royong.
Salah satu pekerja, Wawan, mengaku bersyukur atas adanya program P3TGAI. Menurutnya, selain memperbaiki infrastruktur irigasi, program ini juga membuka lapangan kerja baru yang membantu meningkatkan perekonomian keluarga.
Di Trans Lalubi, terdapat tiga kelompok P3A penerima manfaat P3TGAI dengan rincian sebagai berikut:
-
P3A Citra Karya: pembangunan jaringan irigasi sepanjang 203 meter untuk mengairi 13 hektare lahan.
-
P3A Maribabudo: pembangunan saluran sepanjang 201 meter untuk mengairi sekitar 20 hektare sawah.
-
P3A Sumber Rezeki: pembangunan saluran sepanjang 201 meter untuk mengairi 30 hektare lahan, dengan potensi hasil panen mencapai 252 ton gabah atau setara 126 ton beras.
Ketua P3A Citra Karya Desa Sumber Makmur, Gustianto, menyampaikan bahwa penetapan lokasi pekerjaan P3TGAI bertujuan agar lahan sawah masyarakat dapat terairi dengan baik. “Dengan jaringan irigasi yang baik, petani akan lebih mudah mengelola lahan dan meningkatkan hasil panen,” ujarnya.
Trans Lalubi kini menjadi contoh nyata bagaimana program pemerintah mampu menjangkau masyarakat pelosok, menghadirkan manfaat nyata, serta menumbuhkan optimisme baru menuju kemandirian ekonomi dan kesejahteraan bersama.