Slide 1

Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Sabodam Rua Wujud Nyata Komitmen Pemerintah Lindungi Warga dari Lahar Gunung Gamalama


Kamis, 23 Oktober 2025, Dilihat 19 kali

Sabodam Rua Wujud Nyata Komitmen Pemerintah Lindungi Warga dari Lahar Gunung Gamalama

Di kaki megah Gunung Gamalama, masyarakat Kelurahan Rua kini melihat harapan baru lahir dari dinding beton besar yang berdiri di tengah aliran sungai. Bangunan yang dikenal sebagai Sabodam Rua itu kini menjadi penjaga baru yang melindungi warga dari ancaman sedimen dan banjir lahar dingin yang kerap menghantam saat hujan deras datang.

Pembangunan sabodam ini merupakan langkah nyata pemerintah melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara untuk mengendalikan material vulkanik yang terbawa dari lereng gunung. Dengan menahan batu, pasir, dan lumpur yang terbawa aliran air, struktur ini diharapkan mampu mengurangi dampak bencana di kawasan padat permukiman Ternate bagian utara.

Kepala BWS Maluku Utara menegaskan bahwa, selain memberi perlindungan, sabodam juga membuka potensi ekonomi baru bagi masyarakat. Kawasan di sekitar sabodam diproyeksikan dapat dikembangkan menjadi lokasi wisata edukatif tentang mitigasi bencana dan lingkungan. Aktivitas masyarakat yang kini lebih aman dari risiko lahar dingin diharapkan dapat bertransformasi menjadi peluang ekonomi lokal yang berkelanjutan.

“Sabodam Rua bukan sekadar bangunan pengendali sedimen, melainkan wujud nyata kehadiran negara dalam melindungi masyarakat dari ancaman lahar dingin. Infrastruktur seperti ini membuktikan bahwa keselamatan rakyat selalu menjadi prioritas utama,” ujar Kepala BWS Maluku Utara, M. Saleh Talib.

Menurut penjelasan Kepala Satker Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Maluku Utara, Muhammad Yunus, sabodam tidak hanya berfungsi secara teknis sebagai penahan material vulkanik, tetapi juga sebagai bagian dari sistem mitigasi terpadu yang menjaga keamanan masyarakat di sekitar jalur sungai. Ia menambahkan, rancangan bangunan tersebut memungkinkan air tetap mengalir normal, namun menahan endapan berat agar tidak meluncur ke bawah.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dody Hanggodo, yang meninjau langsung pembangunan ini pada akhir Agustus 2025, menekankan pentingnya keberadaan sabodam sebagai bentuk investasi jangka panjang untuk keselamatan warga. Ia menyebut bahwa perlindungan terhadap masyarakat dan lingkungan harus berjalan seiring dengan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Sabodam Rua dibangun setelah peristiwa pada Agustus 2024, ketika derasnya hujan membawa aliran material dari puncak Gamalama hingga ke kawasan permukiman Rua. Kejadian itu menjadi pengingat betapa pentingnya sistem pengendali sedimen di daerah rawan bencana, sehingga pembangunan dua unit sabodam kemudian dijadikan prioritas oleh BWS Maluku Utara.

Proyek ini menjadi bagian dari rencana jangka panjang pembangunan 20 sabodam di sekitar Gunung Gamalama. Tahap awal yang berlangsung pada 2025 ini menjadi fondasi dari penguatan infrastruktur pengendalian bencana di Kota Ternate, sementara tahap lanjutan dijadwalkan untuk dimulai tahun 2026 di beberapa titik prioritas lainnya.

Lurah Rua, Ma’ruf M. Saleh, mengungkapkan bahwa warga menyambut baik kehadiran sabodam di wilayahnya. Ia menilai bangunan tersebut bukan hanya solusi teknis, tetapi juga simbol perhatian pemerintah terhadap keselamatan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Menurutnya, pembangunan berjalan lancar, aman, dan menumbuhkan rasa tenang bagi warga sekitar.

Pembangunan Sabodam Rua menjadi salah satu proyek strategis nasional yang mendukung arah kebijakan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam memperkuat ketahanan lingkungan dan keselamatan masyarakat. Dua sabodam yang telah berdiri kini menjadi saksi kerja nyata pemerintah dalam gerakan “Setahun Bekerja, Bergerak, dan Berdampak” — membawa perlindungan nyata bagi warga Ternate sekaligus menjaga keseimbangan alam di lereng Gunung Gamalama.

 
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#setahunberdampak

#PU608