Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > BWS Maluku Utara Hadirkan Peningkatan Jaringan Irigasi Tersier untuk Tingkatkan Produktivitas
Minggu, 26 Oktober 2025, Dilihat 29 kali
BWS Maluku Utara Hadirkan Peningkatan Jaringan Irigasi Tersier untuk Tingkatkan Produktivitas
Pemerintah melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara terus berupaya menghadirkan program pembangunan yang tidak hanya berorientasi pada hasil fisik, tetapi juga memberdayakan masyarakat secara langsung. Salah satu langkah konkret diwujudkan melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), yang kini menjadi motor penggerak perubahan sistem pertanian di Pulau Morotai. Program ini menghadirkan inovasi pengelolaan irigasi berbasis masyarakat yang memberi dampak langsung terhadap peningkatan produktivitas pertanian.
Berbeda dengan pola pembangunan konvensional, P3TGAI menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan. Melalui pendekatan padat karya tunai, warga setempat dilibatkan dalam setiap tahap pelaksanaan, mulai dari perencanaan, pembangunan, hingga pemeliharaan saluran irigasi tersier. Inovasi ini tidak hanya menghadirkan infrastruktur yang lebih sesuai dengan kebutuhan lokal, tetapi juga menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab sosial di antara warga.
Inovasi dalam pelaksanaan P3TGAI di Morotai juga terlihat dari penerapan prinsip gotong royong dan partisipatif. Petani, melalui wadah Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), ikut serta menentukan prioritas kebutuhan dan memastikan saluran irigasi berfungsi optimal. Dengan begitu, efisiensi pemanfaatan air meningkat, dan lahan pertanian menjadi lebih produktif sepanjang tahun.
Menurut PPK OP SDA I, Ruslan Rizal, pendekatan berbasis masyarakat ini adalah wujud inovasi yang membedakan P3TGAI dari program pembangunan lainnya. “Melalui P3TGAI, kami tidak hanya membangun saluran irigasi, tetapi juga membangun sistem pengelolaan air yang dijalankan oleh masyarakat sendiri. Inovasi ini membuat masyarakat lebih mandiri dan memastikan keberlanjutan manfaat program dalam jangka panjang,” ujarnya.
Kini, hasilnya mulai terlihat jelas. Di berbagai desa di Morotai, lahan yang sebelumnya bergantung pada curah hujan kini dapat ditanami dua kali dalam setahun. Hasil panen meningkat, biaya produksi menurun, dan petani memiliki penghasilan yang lebih stabil. P3TGAI bukan hanya membangun infrastruktur, tetapi juga memperkenalkan cara baru dalam mengelola air dan sumber daya pertanian secara mandiri.
Melalui inovasi irigasi rakyat ini, Morotai menjadi contoh bagaimana pembangunan yang melibatkan masyarakat secara aktif mampu menciptakan pertanian yang tangguh, efisien, dan berkelanjutan hingga ke wilayah terdepan Indonesia.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak

