Slide 1

Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Pembangunan Berbasis Masyarakat Menjadi Fokus Utama Pemerintah Mewujudkan Swasembada Pangan


Minggu, 26 Oktober 2025, Dilihat 14 kali

Pembangunan Berbasis Masyarakat Menjadi Fokus Utama Pemerintah Mewujudkan Swasembada Pangan

Pembangunan berbasis masyarakat terus menjadi fokus utama pemerintah dalam mewujudkan pemerataan kesejahteraan, termasuk di daerah perbatasan. Salah satu contohnya dapat dilihat di Pulau Morotai, di mana Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara telah memberikan dampak nyata bagi peningkatan produktivitas pertanian dan kemandirian ekonomi masyarakat setempat.

P3TGAI hadir sebagai program pemberdayaan masyarakat di sektor sumber daya air dengan membangun jaringan irigasi tersier menggunakan sistem padat karya tunai. Pendekatan ini memungkinkan masyarakat desa untuk berpartisipasi langsung dalam proses pembangunan, mulai dari tahap perencanaan hingga pemeliharaan. Selain memberikan lapangan kerja sementara, program ini juga menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap infrastruktur yang dibangun bersama.

Hasil pelaksanaan program di Morotai kini mulai terlihat jelas. Sawah-sawah yang dulunya tidak tergarap maksimal karena keterbatasan air kini telah berubah menjadi lahan produktif. Petani mampu menanam dua kali dalam setahun, hasil panen meningkat, dan roda ekonomi desa mulai berputar lebih cepat. Air yang mengalir melalui jaringan irigasi baru tidak hanya menghidupkan lahan, tetapi juga menghidupkan kembali semangat gotong royong masyarakat dalam mengelola pertanian secara mandiri.

Menurut PPK OP SDA I, Ruslan Rizal, keberhasilan P3TGAI di Morotai menjadi bukti bahwa pendekatan pembangunan berbasis masyarakat mampu memberikan hasil yang berkelanjutan. “Program ini tidak hanya membangun saluran irigasi, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat untuk mandiri. Melalui P3TGAI, warga di Morotai kini mampu mengelola air, mengembangkan lahan, dan memperkuat ketahanan pangan di wilayahnya sendiri,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa pelibatan masyarakat secara aktif menjadikan hasil pembangunan lebih efektif dan terjaga fungsinya.

Kini, Morotai telah berubah menjadi wilayah pertanian yang produktif sekaligus mandiri. Dampak sosial dan ekonomi dari P3TGAI terus berkembang, membawa harapan baru bagi masyarakat di daerah perbatasan. Melalui pelaksanaan program oleh BWS Maluku Utara, negara kembali menegaskan komitmennya: bahwa pembangunan yang merata tidak hanya membangun fisik, tetapi juga membangun kemandirian rakyat hingga ke ujung utara Indonesia.


#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak