Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Sinergi Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Air Sebagai Dukungan Ketahanan Pangan di Pulau Morotai
Selasa, 04 November 2025, Dilihat 39 kali
Sinergi Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Air Sebagai Dukungan Ketahanan Pangan di Pulau Morotai
Langkah awal menuju pembangunan infrastruktur sumber daya air yang efektif selalu dimulai dengan kerja lapangan yang cermat. Di Pulau Morotai, jajaran Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara bersama pemerintah daerah melaksanakan kegiatan peninjauan teknis sebagai bagian dari tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) Tahap II. Kegiatan ini berfokus pada penelaahan wilayah dan kesiapan teknis yang menjadi dasar penyusunan rencana pembangunan bidang sumber daya air di wilayah setempat.
Dalam kegiatan ini, tim teknis BWS Maluku Utara melakukan koordinasi langsung dengan perangkat desa dan pemerintah kabupaten. Diskusi berlangsung hangat di kantor desa setempat, membahas kondisi lapangan, kebutuhan masyarakat, serta potensi pengembangan jaringan air yang berkelanjutan. Pendekatan ini menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat lokal agar setiap perencanaan benar-benar menjawab kebutuhan riil di lapangan.
Pulau Morotai, dengan bentang alam yang kaya dan potensi pertanian yang besar, membutuhkan pengelolaan air yang lebih baik. Tantangan utama di wilayah ini adalah ketersediaan air yang bervariasi antara musim hujan dan kemarau. Oleh karena itu, BWS Maluku Utara menempatkan Pulau Morotai sebagai salah satu wilayah prioritas dalam pengembangan jaringan irigasi dan sistem pengairan yang mampu menopang produktivitas pertanian lokal.
Melalui kegiatan peninjauan ini, tim memperoleh gambaran komprehensif mengenai kondisi sungai, jalur air, serta area yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi infrastruktur penunjang irigasi. Pemeriksaan morfologi sungai, kemiringan lahan, dan tata aliran air menjadi bagian penting dalam merancang sistem yang efisien dan ramah lingkungan. Setiap pengamatan di lapangan tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga mempertimbangkan aspek sosial dan keberlanjutan.
Pendekatan kolaboratif yang diterapkan dalam kegiatan ini memperlihatkan semangat baru dalam pelaksanaan program pembangunan berbasis instruksi presiden. Koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat lokal memperkuat prinsip bahwa pembangunan infrastruktur air bukan sekadar membangun fisik, tetapi juga menata tata kelola air sebagai aset bersama.
Tim BWS Maluku Utara menegaskan bahwa hasil kegiatan lapangan ini akan menjadi bahan penting untuk menyusun perencanaan teknis yang matang. Semua informasi yang diperoleh akan dikaji dan disesuaikan dengan karakteristik wilayah serta kebutuhan masyarakat Morotai. Dengan demikian, program pembangunan yang akan dilaksanakan ke depan benar-benar memberi manfaat langsung bagi petani, nelayan, dan seluruh warga yang bergantung pada ketersediaan air.
Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata komitmen Kementerian Pekerjaan Umum dalam memperkuat ketahanan air dan pangan nasional. Melalui kerja sistematis dan berbasis data lapangan, infrastruktur yang akan dibangun nantinya diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memperluas area tanam, dan menjaga keseimbangan ekosistem air di Pulau Morotai.
BWS Maluku Utara terus menunjukkan dedikasi dalam menjalankan amanat pembangunan sumber daya air di kawasan timur Indonesia. Upaya ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga tentang menghadirkan tata kelola air yang adil, berdaya guna, dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan fondasi kerja yang kuat di tahap awal ini, langkah menuju pembangunan yang berkelanjutan di Pulau Morotai semakin nyata.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak

