Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Kisah Sukses JIAT: Air Kini Sampai Ke Sawah Petani
Selasa, 04 November 2025, Dilihat 46 kali
Kisah Sukses JIAT: Air Kini Sampai Ke Sawah Petani
Keberhasilan program pengelolaan jaringan irigasi melalui kegiatan JIAT (Jaringan Irigasi Air Tanah) membawa perubahan besar bagi para petani di wilayah Maluku Utara. Di tengah tantangan ketersediaan air dan kondisi lahan yang sering bergantung pada curah hujan, kehadiran JIAT menjadi solusi nyata yang menghadirkan pasokan air secara berkelanjutan ke lahan persawahan.
Petani kini dapat menggarap sawah mereka tanpa lagi dihantui kekeringan. Debit air yang mengalir ke petak sawah membantu menjaga kelembaban tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman padi secara optimal. Apa yang sebelumnya hanya bisa ditanam sekali dalam setahun, kini mulai berubah. Dengan pengelolaan air yang lebih baik, petani memiliki kesempatan menanam lebih sering dan memperluas masa tanam.
Kehadiran JIAT tidak hanya tentang infrastruktur fisik seperti pipa dan saluran, tetapi juga tentang membangun rasa percaya diri petani terhadap masa depan pertanian mereka. Melalui pendampingan teknis dan pembinaan lapangan, petani diajak memahami bagaimana sistem air tanah dapat dikelola bersama untuk kepentingan kelompok. Penguatan kapasitas kelompok tani menjadi aspek penting agar keberlanjutan sistem irigasi ini bisa dijaga dalam jangka panjang.
Di beberapa lokasi, seperti yang terpantau di Halmahera Utara, sistem JIAT terbukti memperbaiki efisiensi pemanfaatan air. Air yang semula hanya mengalir di permukaan kini diserap dan disalurkan secara terukur hingga ke petak sawah paling ujung. Hal ini mencerminkan bagaimana intervensi sederhana dari Kementerian Pekerjaan Umum dapat menghadirkan dampak besar bagi produktivitas pertanian lokal.
Lebih dari sekadar proyek pembangunan, JIAT menjadi simbol keberpihakan pada petani kecil. Keberhasilan program ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menghidupkan kembali semangat masyarakat desa untuk menjaga dan memanfaatkan sumber daya air secara berkelanjutan. Kini, sawah-sawah yang dulunya mengering saat kemarau telah kembali hijau, membawa harapan baru bagi kemandirian pangan daerah.
Dengan semangat kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan pengelola irigasi, air kini benar-benar sampai ke sawah petani—menandai langkah maju dalam upaya mewujudkan swasembada pangan dari Maluku Utara untuk Indonesia.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak

