Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Rehabilitasi Air Tanah Gamsungi Hidupkan Kembali Lahan Pertanian di Tobelo
Selasa, 11 November 2025, Dilihat 50 kali
Rehabilitasi Air Tanah Gamsungi Hidupkan Kembali Lahan Pertanian di Tobelo
Rubrik Editorial
Lahan pertanian di Desa Gamsungi, Kecamatan Tobelo, kini kembali produktif setelah jaringan air tanah di wilayah tersebut selesai direhabilitasi dan difungsikan. Selama bertahun-tahun, petani di Gamsungi harus berjuang menghadapi masalah ketersediaan air yang tidak menentu. Banyak lahan yang sebelumnya subur perlahan mengering dan ditinggalkan karena aliran air tidak lagi mencukupi untuk kebutuhan pertanian. Kini, kondisi itu berubah total. Dengan sistem air tanah yang berfungsi kembali, lahan-lahan yang sempat tidak tergarap kini hidup kembali dan siap ditanami.
Rehabilitasi jaringan air tanah di Gamsungi dilakukan untuk memulihkan fungsi sistem lama yang sudah menurun daya gunanya. Sebagian pipa dan pompa telah diganti dengan komponen baru yang lebih efisien dan tahan lama. Perbaikan ini memungkinkan air tanah kembali mengalir dengan stabil ke lahan-lahan pertanian tanpa hambatan berarti. Sejak sistem mulai beroperasi, petani merasakan perubahan besar dalam ketersediaan air dan kemudahan dalam pengairan. Mereka kini tidak perlu lagi mengandalkan pompa pribadi atau menunggu hujan untuk memulai tanam.
Bagi petani, rehabilitasi ini bukan hanya memperbaiki saluran air, tetapi juga memulihkan harapan. Lahan-lahan yang sebelumnya kering kini kembali hijau. Tanaman tumbuh seragam karena mendapat pasokan air yang cukup, dan waktu tanam menjadi lebih teratur. Petani dapat menyesuaikan jadwal tanam sesuai kebutuhan, tanpa khawatir air tidak tersedia. Kondisi ini juga berdampak pada efisiensi kerja: waktu yang dulu dihabiskan untuk mencari air kini bisa digunakan untuk merawat tanaman dan meningkatkan hasil panen.
Selain manfaat langsung bagi pertanian, keberhasilan rehabilitasi jaringan air tanah di Gamsungi juga memperlihatkan pentingnya perawatan berkelanjutan terhadap infrastruktur sumber daya air. Sistem ini bukan hanya dibangun lalu ditinggalkan, melainkan terus dijaga agar tetap berfungsi optimal. Pemerintah bersama masyarakat setempat kini bekerja sama melakukan pemantauan rutin, memastikan aliran air tetap lancar dan seluruh komponen sistem berfungsi dengan baik.
Dari sisi sosial, rehabilitasi ini membawa semangat baru di kalangan petani. Mereka merasa dilibatkan dan bertanggung jawab menjaga keberlanjutan jaringan yang menjadi tumpuan hidup mereka. Beberapa kelompok tani mulai menyusun jadwal penggunaan air dan membentuk tim kecil untuk melakukan perawatan ringan. Semangat kolektif ini menjadi modal penting agar sistem air tanah tidak hanya bertahan lama, tetapi juga memberi manfaat yang terus berkelanjutan.
Keberhasilan Gamsungi juga menjadi cerminan dari bagaimana infrastruktur yang tepat sasaran dapat mengubah kehidupan masyarakat. Dengan air yang kembali mengalir ke lahan, produktivitas meningkat, ekonomi lokal bergerak, dan kesejahteraan petani pun naik. Desa ini kini menjadi bukti bahwa rehabilitasi yang dilakukan dengan perencanaan matang dapat memberikan hasil nyata di lapangan.
Rehabilitasi air tanah Gamsungi bukan sekadar proyek teknis, melainkan bagian dari upaya jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air di Maluku Utara. Dengan aliran air yang kini kembali stabil, Gamsungi membuktikan bahwa perbaikan sistem lama dapat menjadi titik balik bagi kebangkitan pertanian desa. Lahan yang sempat kering kini kembali hidup, dan semangat para petani pun tumbuh bersama air yang mengalir di bawah tanah mereka.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak

