Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Empat Daerah Irigasi Jadi Titik Awal Pelaksanaan Inpres No.2/2025 Tahap III di Maluku Utara
Rabu, 12 November 2025, Dilihat 20 kali
Empat Daerah Irigasi Jadi Titik Awal Pelaksanaan Inpres No.2/2025 Tahap III di Maluku Utara
Rubrik Editorial
Pelaksanaan Inpres No.2/2025 Tahap III di Maluku Utara kini memasuki babak penting. Empat daerah irigasi — Aha di Kabupaten Pulau Morotai, Goal di Halmahera Barat, Gagapok di Halmahera Utara, dan Wayana di Halmahera Selatan — ditetapkan sebagai titik awal pelaksanaan pekerjaan peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi kewenangan daerah. Penetapan empat lokasi ini bukan kebetulan, melainkan hasil kajian teknis yang mempertimbangkan luas layanan, kondisi infrastruktur, dan urgensi kebutuhan air bagi lahan pertanian produktif.
Melalui program ini, pemerintah ingin memastikan air sampai tepat waktu ke sawah-sawah yang selama ini mengalami gangguan pasokan. Kegiatan di lapangan telah dimulai dengan tahapan mutual check antara satuan kerja, konsultan, dan kontraktor. Tahapan ini menjadi langkah awal untuk memastikan kesesuaian volume pekerjaan dengan kondisi aktual di lapangan sebelum konstruksi berjalan penuh.
BWS Maluku Utara bertanggung jawab langsung atas pelaksanaan kegiatan di empat daerah tersebut. Fokus utama adalah pemulihan fungsi jaringan irigasi primer dan sekunder, serta perbaikan struktur pendukung seperti pintu air, saluran pembawa, dan bangunan pelengkap lainnya. Rehabilitasi ini diharapkan mengembalikan kapasitas layanan air, sekaligus memperpanjang umur sistem irigasi yang selama bertahun-tahun mengalami penurunan fungsi akibat sedimentasi dan kerusakan fisik.
Namun yang paling penting, pelaksanaan Inpres ini membawa semangat kolaborasi lintas sektor. Pemerintah pusat bekerja beriringan dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk memastikan keberlanjutan hasil pekerjaan. Petani sebagai penerima manfaat langsung dilibatkan sejak tahap awal agar pembangunan sesuai kebutuhan riil di lapangan. Dengan demikian, setiap meter saluran yang diperbaiki benar-benar berdampak terhadap peningkatan intensitas tanam dan produktivitas padi.
Empat daerah irigasi tersebut juga merepresentasikan karakter wilayah pertanian Maluku Utara yang beragam. Dari lahan-lahan basah di Halmahera hingga sawah tadah hujan di Morotai, tantangan teknis yang dihadapi berbeda. Karena itu, pendekatan yang digunakan pun disesuaikan: rehabilitasi pada wilayah dengan jaringan lama, dan peningkatan kapasitas pada wilayah yang membutuhkan efisiensi distribusi air.
Pelaksanaan Inpres No.2/2025 Tahap III di empat daerah ini diharapkan menjadi titik awal percepatan pencapaian swasembada pangan di kawasan timur Indonesia. Keberhasilan tahap awal ini akan menjadi fondasi bagi tahap-tahap berikutnya, baik di Maluku Utara maupun di daerah lain. Dengan kerja terukur, disiplin, dan sinergi lintas lembaga, pemerintah menegaskan komitmennya: membangun irigasi bukan semata membangun infrastruktur, tetapi membangun kemandirian pangan dan masa depan petani Indonesia.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak

