Slide 1

Berita Balai Wilayah Sungai Papua Barat > Solusi Tepat Atasi Semakin Kritisnya Danau Ayamaru


Kamis, 04 November 2021, Dilihat 564 kali

 

BWSPAPUABARAT - Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Barat, melakukan monitoring dan evaluasi pada pekerjaan Rehabilitasi Danau Ayamaru, Kabupaten Maybrat. Kamis, 4 November 2021.

Pada monitoring kali ini, Kepala Balai wilayah Sungai Papua Barat,Wempy Nauw beserta jajarannya, melakukan monitoring bersama direktorat Pembina Bendungan dan Danau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

PPK Danau Situ Embung, Imam Effendy mengatakan, danau Ayamaru semakin Kritis, sehingga diperlukan penangan yang tepat untuk menyelesikan beberapa persoalan yang ada di danau ini.

"Jadi kita turun bersama-sama Kepala Balai, juga Direktorat Pembina Bendungan dan Danau untuk melihat secara langsung langkah-langkah apa saja yang akan kita lakukan untuk menangani permasalahan yang ada. Seperti banyaknya sedimentasi yang ada di dalam badan danau, juga dihilir terjadi pendangkalan dan penyusutan luas danau," jelasnya.

Seperti diketahui, Danau Ayamaru ini merupakan salah satu sumber air baku masyarakat. Danau Ayamaru juga mendukung mata pencaharian masyakarat sekitar khususnya sektor perikanan tambak, PLTA, perkebunan dan parawisata.

Pada tahun anggaran 2021 ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Wilayah Sungai Papua Barat, tengah melakukan Revitalisasi Danau Ayamaru yang merupakan paket lanjutan dari Tahun sebelumnya.

Pada awal pekerjaan dibangun Tanggul Sayap Spillway (Beton K-175) dan (Beton K-225) selebar 15 m, kemudian diganti menjadi pekerjaan Apron dan Dinding. Melalui revitalisasi ini diharapkan dapat mengairi Irigasi Tambak seluas 1041 Ha. Hingga saat ini, progres fisik sudah diatas 50%.

Beberapa kendala yang dihadapi dalam pekerjaan ini diantaranya curah hujan tinggi dan ekstrim, masalah sosial, ganguan keamanan, dan perubahan ruang lingkup pekerjaan.

Menindak lanjuti kendala yang ada, diambil beberapa solusi agar pekerjaanya ini dapat selesai tepat pada waktunya diantaranya, koordinasi dan komunikasi bersama masyarakat, dilakukan kerja lembur, penambahan alat dan tenaga kerja.