Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
blog-img-10

Posted by : Arboretum

Maja (Aegle marmelos (L.) Corr. Serr.)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta 

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Rosidae

Ordo : Sapindales

Famili : Rutaceae Juss.

Genus : Aegle Corr. Serr.

Spesies : Aegle marmelos (L.) Corr. Serr. 

(USDA, t.t.)

Status Konservasi IUCN 

NT – Near Threatened

Deskripsi

Maja merupakan salah satu jenis tumbuhan yang tumbuh terutama di bioma tropis basah. Maja berasal dari Assam, Bangladesh, India, Nepal, Pakistan, dan Himalaya bagian barat (Royal Botanic Gardens, Kew, t.t.). Maja termasuk tumbuhan yang dapat tumbuh di bawah kondisi yang keras, termasuk perbedaan suhu  yang ekstrem. Di daerah Punjab, India, tumbuhan ini dapat bertahan di suhu 49 °C pada musim panas dan suhu -7 °C pada musim dingin. Maja juga dapat tumbuh di tempat dengan ketinggian 0–1.200 m dpl. Di Asia Tenggara, maja dapat berbunga dan berbuah dengan baik di daerah dengan musim kemarau yang jelas. Selain itu, di Asia Tenggara, maja biasanya tidak ditemukan pada tempat dengan ketinggian di atas 500 m dpl. Maja dapat tumbuh pada tanah rawa dan tanah kering serta toleran terhadap kondisi tanah yang basa (Sunarto, 1991).

Maja memiliki habitus pohon dan dapat tumbuh tinggi hingga 15 m. Batangnya tebal dan tertutup oleh kulit kayu yang lembut dan mengelupas. Cabang-cabang dan tunas muda pohon maja terkadang memiliki duri yang kaku dan lurus. Daun pohon maja tersusun berseling. Daunnya termasuk dalam golongan daun majemuk yang terdiri atas 3–5 anak daun yang berbentuk oval atau bulat telur. Helaian daunnya memiliki panjang 4–10 cm dan lebar 2–5 cm. Anak daun yang terletak di ujung memiliki tangkai daun yang lebih panjang, sedangkan anak daun yang berada di sampingnya biasanya memiliki tangkai yang lebih pendek atau bahkan tidak bertangkai. Bunga pohon maja memiliki warna putih kehijauan dengan wangi yang harum. Bunganya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan parfum. Buah maja berbentuk bulat telur atau bulat dengan diameter 5–20 cm. Buah maja memiliki kulit yang keras seperti kayu dengan warna kuning pucat ketika matang. Biji buah maja terdapat dalam daging buah yang berwarna jingga pucat. Buahnya memiliki aroma harum dan dapat diolah menjadi selai atau minuman. Buah maja kering dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nafsu makan dan digunakan sebagai obat diare dan disentri. Daging buah maja juga dimanfaatkan untuk mengobati penyakit pernapasan (National Parks Board, 2021).

Pustaka

National Parks Board. (2021). Aegle marmelos. National Parks Board. Diambil dari https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/3/2/3292. Diakses pada 9 November 2025.

Plummer, J. (2020). Aegle marmelos. The IUCN Red List of Threatened Species 2020: e.T156233789A156238207. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2020-3.RLTS.T156233789A156238207.en. Diakses pada 9 November 2025.

Royal Botanic Gardens, Kew. (t.t.). Aegle marmelos (L.) Corrêa. Plants of the World Online. Diambil dari https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:789924-1. Diakses pada 9 November 2025.

Sunarto, A.T. (1991). Aegle marmelos (L.) Correa. Dalam E. W. M. Verheij & R. E. Coronel (Eds.), Plant Resources of South-East Asia No 2: Edible fruits and nuts. PROSEA Foundation, Bogor, Indonesia. Database record: prota4u.org/prosea.

United States Department of Agriculture (USDA), Natural Resources Conservation Service. (t.t.). Aegle marmelos (L.) Corr. Serr. Dalam The PLANTS Database. Diambil dari https://plants.usda.gov/plant-profile/AEMA3. Diakses pada 9 November 2025.