Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
blog-img-10

Posted by : Arboretum

Ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn.)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Filum : Streptophyta

Kelas : Equisetopsida

Subkelas : Magnoliidae

Ordo : Laurales

Famili : Lauraceae

Genus : Eusideroxylon

Spesies : Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn.

(Royal Botanic Gardens, Kew, t.t.)

Status Konservasi IUCN 

VU – Vulnerable

Deskripsi

Ulin merupakan salah satu tanaman asli dari Indonesia, tepatnya di Kalimantan dan Sumatera (Royal Botanic Gardens, Kew, t.t.). Ulin tumbuh subur di tempat dengan curah hujan tinggi, kisaran 2.500–4.000 mm/tahun. Ulin juga tumbuh subur di tempat yang memiliki drainase yang baik, di lembah, lereng bukit, atau punggung bukit dengan tanah yang lembab. Ulin ditemukan di tempat dengan ketinggian 500–625 m dpl (Kostermans et al., 1993).

Pohon ulin dapat tumbuh tinggi mencapai 50 m dengan akar banir mencapai diameter 220 cm. Kulit batangnya berwarna abu-abu kecokelatan dan mengelupas dalam potongan kecil dengan bentuk hampir persegi. Daunnya berbentuk elips hingga bulat telur dengan panjang 14–18 cm dan lebar 5–11 cm. Daun ulin bertekstur seperti kulit, tebal, dan kaku. Pangkal daunnya membulat dengan sedikit menyerupai hati, ujung daunnya tumpul hingga meruncing pendek, dan tepi daun rata. Permukaan daun bagian atas halus tidak berbulu, sedangkan bagian bawah biasanya memiliki sedikit bulu halus terutama pada tulang daun primer. Tangkai daunnya pendek dengan panjang 0,6–1,5 cm (National Parks Board, 2022).

Bunga ulin terletak di ketiak daun dan termasuk bunga majemuk, panjangnya 10–20 cm. Bunganya berwarna kehijauan, kuning, atau keunguan. Bunganya memiliki 6 tepal (kelopak dan mahkota yang tidak bisa dibedakan). Tepal tersebut tersusun dalam 2 lingkaran (masing-masing 3 tepal). Buah yang dihasilkan hanya ada 1 atau 2 dalam setiap rangkaian bunga. Buahnya bertipe drupa atau batu, berbentuk elips atau lonjong dengan panjang 7–16 cm dan lebar 5–9 cm. Ketika matang, buahnya berubah warna menjadi hitam mengkilap. Dalam setiap buah, terdapat satu biji besar dengan kulit biji yang keras dan permukaan yang beralur (National Parks Board, 2022).

Pohon ulin menghasilkan kayu yang keras dan tahan lama sehingga diberi julukan Kayu Besi (Ironwood). Di Kalimantan, kayunya digunakan untuk konstruksi berat dan pembangunan rumah tradisional. Saking kerasnya, alat yang digunakan untuk menggergaji kayu ulin akan cepat tumpul (National Parks Board, 2022). Kayu ulin juga digunakan dalam pembangunan tiang pancang, dermaga, pintu air, bagian kapal, dan jembatan. Meskipun memiliki kualitas yang baik, kuat, dan keras, kayu ulin tidak cocok digunakan untuk produksi kayu lapis atau papan partikel karena tekstur, kepadatan, dan kekerasan kayunya (Kostermans et al., 1993).

Pustaka

Barstow, M. (2025). Eusideroxylon zwageri. The IUCN Red List of Threatened Species 2025: e.T31316A68076738. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2025-2.RLTS.T31316A68076738.en Diakses pada 12 November 2025.

Kostermans, A. J. G. H., Sunarno, B., Martawijaya, A. & Sudo, S. (1993). Eusideroxylon Teijsm. & Binnend. Dalam I. Soerianegara & R. H. M. J. Lemmens (Eds.), Plant Resources of South-East Asia No 5(1): Timber trees; Major commercial timbers. PROSEA Foundation, Bogor, Indonesia. Database record: prota4u.org/prosea.

National Parks Board. (2022). Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn. National Parks Board. Diambil dari https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/2/8/2891. Diakses pada 12 November 2025.

Royal Botanic Gardens, Kew. (t.t.). Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn. Plants of the World Online. Diambil dari https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:464565-1. Diakses pada 12 November 2025.