Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
blog-img-10

Posted by : Arboretum

Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Filum : Streptophyta

Kelas : Equisetopsida

Subkelas : Magnoliidae

Ordo : Malpighiales

Famili : Calophyllaceae

Genus : Calophyllum

Spesies : Calophyllum inophyllum L.

(Royal Botanic Gardens, Kew, t.t.)

Status Konservasi IUCN 

LC – Least Concern

Deskripsi

Nyamplung merupakan salah satu jenis tanaman yang berasal dari Amerika, Australia, India, China, Indonesia, Jepang, Filipina, dan banyak negara lainnya (Barstow, 2019). Habitat alami nyamplung adalah di hutan dengan dominasi pohon dan vegetasi yang lebat, lahan basah seperti rawa, paya, atau gambut, dan kawasan tepi laut (area pesisir). Jenis ini dapat tumbuh di tempat dengan ketinggian 0–1.550 m dpl. 

Nyamplung termasuk tanaman dengan habitus pohon. Pohon nyamplung memiliki tinggi 7,5–30 cm dengan batang yang pendek dan cabang yang panjang menyebar. Kulit batang berwarna abu-abu pucat dan cokelat kekuningan dengan celah memanjang berbentuk elips. Pada cabang muda, berbentuk segiempat dengan bekas yang terlihat jelas saat daun gugur. Nyamplung memiliki daun berwarna hijau, helaiannya berbentuk lonjong elips hingga bulat telur dengan ukuran panjang 8–18,5 cm dan lebar 5–12 cm. Ujung daun membulat, pangkal daun runcing, tepi daun bergelombang, dan memiliki tangkai daun sepanjang 1–2,2 cm (Royal Botanic Gardens, Kew, t.t.).

Bunga nyamplung memiliki tipe perbungaan rasemosa palsu, yaitu bunga-bunga seperti muncul di sepanjang sumbu utama dengan bunga termuda di ujung dengan jumlah kuntum bunga sebanyak 3–12. Bunga tumbuh pada bagian ketiak daun bagian atas dengan total panjang bunga 7–15 cm. Kuncup bunganya berbentuk bulat dan setiap bunga memiliki tangkai kecil sepanjang 1,5–4 cm. Buah yang dihasilkan berwarna hijau dan berubah menjadi cokelat pucat saat kering. Buahnya berbentuk seperti bola (globose) dengan diameter 2,5–4 cm. Permukaan buah bertekstur halus saat muda dan menjadi keriput (kisut) kasar ketika tua atau kering. Biji nyamplung berwarna cokelat dengan bentuk oval atau hampir bulat. Biji ini berukuran 1,7–2,2 cm dan memiliki tonjolan kecil atau mamillate (Royal Botanic Gardens, Kew, t.t.).

Pohon nyamplung bermanfaat sebagai vegetasi penting di pantai karena mampu menahan angin, erosi, siklon, dan cuaca ekstrim lainnya. Kayu pohon nyamplung dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kano, bahan konstruksi, pembuatan lantai, dan pertukangan (Thompson et al., 2018 dalam Barstow, 2019). Biji nyamplung mengandung minyak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Selain itu, kulit biji nyamplung juga dapat diolah menjadi bahan bakar, Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sutapa et al. (2024), tempurung nyamplung yang sering terbuang saat proses pengolahan biji nyamplung, merupakan material yang baik untuk digunakan dalam pembuatan pelet sebagai bahan bakar (biofuel). 

 

Pustaka

Barstow, M. (2019). Calophyllum inophyllum. The IUCN Red List of Threatened Species 2019: e.T33196A67775081. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2019-1.RLTS.T33196A67775081.en. Diakses pada 1 November 2025.

Ramadhani, D. H. (2015). Nyamplung. Biodiversity Warriors. Diambil dari https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/artikel/nyamplung/. Diakses pada 1 November 2025.

Royal Botanic Gardens, Kew. (t.t.). Calophyllum inophyllum L. Plants of the World Online. Diambil dari https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:427190-1. Diakses pada 1 November 2025.

Sutapa, J. P. G., Kianta, G., Leksono, B., & Hidayatullah, A. H. (2024). Improving the calorific value of nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) seed shell pellets by torrefaction treatment for their use as a renewable energy resource. Journal of the Korean Wood Science and Technology, 52(4), 363–374.