Tesek (Dodonaea viscosa (L.) Jacq.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingkom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae Juss.
Genus : Dodonaea Mill.
Spesies : Dodonaea viscosa (L) Jacq.
(USDA, t.t.)
Status Konservasi IUCN
LC - Least Concern
Deskripsi
Tesek merupakan salah satu jenis tanaman berhabitus perdu atau semak besar. Tesek memiliki banyak nama lokal di Indonesia, diantaranya kayu mesen (Jawa), kisig, kese, kresek, tengsek, ringan-ringan minah (Bali), dan dollu (Papua). Tesek merupakan jenis tanaman yang cepat tumbuh dan memiliki distribusi yang luas di seluruh dunia, termasuk Afrika, Mexico, India, Amerika, New Zealand, Asia, dan Australia. Tesek dapat tumbuh di tempat dengan ketinggian 250–3.900 m dpl (Royal Botanic Gardens, Kew, t.t.).
Tesek dapat tumbuh memiliki tinggi 1,8–7,6 m atau setara 6–25 kaki (Duvauchelle, 2009). Batang tesek berwarna hitam atau cokelat dengan permukaan yang kasar. Cabang-cabangnya berwarna hitam atau cokelat kemerahan (Royal Botanic Gardens, Kew, t.t.). Daunnya panjang dan ramping dengan bagian tepi biasanya bergelombang atau berkerut.
Bunga tesek berukuran kecil dengan warna kuning kehijauan, berkelamin tunggal, berada dalam rangkaian malai yang terletak di ujung ranting dengan panjang tangkai bunga 0,8–1,5 cm. Bunga jantan memiliki kelopak 3–4, berwarna kuning kehijauan, panjang 2–2,5 dengan panjang kepala sari 2–3 mm (Royal Botanic Gardens, Kew, t.t.). Sedangkan bunga betina memiliki kelopak berwarna hijau dengan bentuk seperti kapsul tipis berwarna merah, merah muda, hijau, kuning, atau cokelat. Bunga ini juga dapat bertipe hermaprodit atau berkelamin ganda dengan kelopak 3–4, berwarna kuning kehijauan, dan berbentuk bulat telur dengan panjang 2–2.5 mm. Biji tesek berbentuk bulat dengan warna hitam dan berukuran sangat kecil, sekitar 1,58 mm (Duvauchelle, 2009).
Tesek sering kali dimanfaatkan masyarakat lokal sebagai bahan obat tradisional. Infus batang atau daunnya dijadikan sebagai obat tenggorokan, infus akar digunakan untuk mengobati masuk angin. Batang dan daunnya digunakan untuk mengobati demam, sedangkan bijinya dapat dikombinasikan dengan tanaman lain untuk mengobati malaria (Rani et al., 2009).
Tesek memiliki sistem perakaran menyebar (serabut), pertumbuhan yang cepat, dan kanopi yang luas, sehingga berperan penting dalam menstabilkan tanah dan efektif untuk mengendalikan erosi. Tesek sangat toleran terhadap kekeringan dan mampu menahan kebakaran hutan. Tesek juga merupakan jenis yang toleran terhadap naungan dan cocok dijadikan sebagai tanaman restorasi dan rehabilitasi (Duvauchelle, 2009). Keberadaan tesek dapat meningkatkan aktivitas enzim tanah yang berperan dalam penguraian bahan organik dan memfasilitasi ketersediaan unsur hara dalam siklus karbon, nitrogen, dan fosfor (Crim et al., 2020). Biomassa yang dihasilkan juga berpengaruh terhadap perbaikan kualitas tanah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Alfiah (2025), diketahui bahwa tesek atau D. viscosa terbukti berperan sebagai tanaman perawat (nurse tree) dengan memfasilitasi pertumbuhan pada tanaman pronojiwo (Kopsia arborea) melalui seresahnya.
Pustaka
Alfiah, I. (2025). Potensi Dodonaea viscosa Jacq. Sebagai Pohon Perawat: Memfasilitasi Pertumbuhan Kopsia arborea Blume. Master Tesis (Tidak Dipublikasikan). Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Botanic Gardens Conservation International (BGCI) & IUCN SSC Global Tree Specialist Group. (2019). Dodonaea viscosa. The IUCN Red List of Threatened Species 2019: e.T66292425A146224257. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2019-2.RLTS.T66292425A146224257.en. Diakses pada 30 Oktober 2025.
Crim, P. M., & Cumming, J. R. (2020). Extracellular soil enzyme activities in high elevation mixed red spruce forests in central Appalachia, U.S.A. Forests, 11(4).
Duvauchelle, D. (2009). Plant fact sheet for hop bush (Dodonaea viscosa (L.) Jacq.). USDA-Natural Resources Conservation Service, Hawaii Plant Materials Center, Hoolehua, HI 96729.
Rani, M. S., Pippalla, R. S., & Mohan, K. (2009). Dodonaea viscosa Linn.-an overview. Asian Journal of Pharmaceutical Research and Health Care, 1(1), 97-112.
Royal Botanic Gardens, Kew. (t.t.). Dodonaea viscosa Jacq. Plants of the World Online. Diambil dari https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:30058367-2. Diakses pada 30 Oktober 2025.
United States Department of Agriculture (USDA), Natural Resources Conservation Service. (t.t.).Dodonaea viscosa (L.) Jacq. In The PLANTS Database. Diambil dari https://plants.usda.gov/plant-profile/DOVI. Diakses pada 30 Oktober 2025.
















PUPR 
