Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan (OP) Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Muhammad Adek Rizaldi menegaskan, di tengah tantangan global yang semakin kompleks, seperti perubahan iklim, pertumbuhan populasi yang semakin pesat, dan urbanisasi, kita dihadapkan pada kebutuhan mendesak untuk menciptakan solusi yang bukan hanya canggih secara teknologi tetapi juga berkelanjutan, berdampak luas, dan ramah lingkungan.
“Di era ini, pendekatan baru yang memadukan ilmu pengetahuan, teknologi mutakhir, seta kearifan lokal menjadi landasan penting dalam membangun pengelolaan air yang tangguh, efektif, efisien, dan berwawasan lingkungan,” ujar Adek saat membuka acara Workshop Sesi II bertajuk “Smart Multipurpose Dam Management in Korea” di Yogyakarta, Sabtu (16/1/2024).
Acara ini merupakan bagian dari Seminar Nasional Bendungan Besar 2024 yang diadakan Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNIBB) - Indonesia National Committe on Large Dams (INACOLD).
“Mari, bersama kita menggali ide-ide inovatif dan mengembangkan strategi yang mampu membuka jalan bagi era baru pengelolaan air yang lebih adaptif, efisien, serta mampu menjawab tantangan dan kebutuhan masa depan. Dengan kolaborasi dan wawasan bersama, kita bisa membentuk masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi pengelolaan sumber daya air,” ujar Adek.
Adapun narasumber yang dihadirkan berasal dari K Water, yaitu Myungky Park dan Changryeol Jang. K-Water atau Korea Water Resources Corporation, adalah perusahaan negara Korea Selatan yang bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya air dan infrastruktur terkait di Korea.
“Dengan pengalaman mendalam yang sudah banyak dan pemahaman yang luas tentang teknologi smart water, K-Water telah menjadi pelopor dalam penerapan teknologi smart water. Saya berharap melalui workshop ini kita semua dapat memperoleh pemahaman dan konsep yang lebih jelas tentang berbagai aspek penting dari smart water dan potensinya,” kata Direktur Bina OP. (ikv/dan/ifn)